Putri Dakka-Haidir Masih Jalan Sendiri, PDIP Luwu Tunggu Perintah DPP

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilwalkot Palopo 24 Mei 2025, pasangan calon nomor urut 1, Putri Dakka-Haidir Basir, diduga mulai kehilangan semangat sebelum pertarungan berakhir.

Meski begitu, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung enggan berspekulasi soal kondisi pasangan tersebut.

Namun, sinyal lemahnya dukungan tampak dari belum adanya instruksi resmi dari DPP kepada pengurus daerah mengerahkan kekuatan penuh menghadapi PSU.

Demikian disampaikan Ketua DPC PDI-P Luwu, Andi Admiral Kaddiraja.

"Tabe, untuk sementara belum ada instruksi BKO untuk PSU Palopo. Surat resminya juga saya belum terima," ujar Andi Admiral saat dikonfirmasi, Kamis (22/5/2025).

Meski demikian, ia menegaskan bahwa PDI-P tetap mendukung pasangan diusung partai di mana pun berada.

Hanya saja, untuk penugasan khusus di PSU kali ini, pihaknya masih menunggu arahan resmi dari struktur partai.

"Kita tetap support usungan partai di mana pun, tapi untuk penugasan khusus belum ada instruksi dari atas. Mungkin besok ada kader yang turun ke Palopo untuk memantau langsung proses pemungutan suara di TPS," tambahnya.

Pada Pilwalkot Palopo 27 November 2024 lalu, pasangan Trisal Tahir-Akhmad Syarifuddin unggul dengan 33.933 suara. Disusul pasangan Farid Kasim Judas (FKJ)-Nurhaenih dengan 33.338 suara, selisih tipis 595 suara atau setara dua TPS.

Pasangan Rahmat Masri Bandaso-Andi Tenri Karta meraih 19.484 suara, sedangkan Putri Dakka-Haidir Basir menjadi juru kunci dengan 7.729 suara.

Trisal Tahir kemudian didiskualifikasi karena ijazah SMA-nya dinyatakan cacat hukum KPU Palopo saat tahapan verifikasi faktual medio 2024 lalu.

Sebagai pengganti, dua partai pengusungnya, Gerindra dan Demokrat, menunjuk Naili Trisal—istri Trisal—untuk maju sebagai cawali berpasangan dengan Akhmad Syarifuddin.

PSU Pilwalkot Palopo tetap diikuti empat pasangan calon:

Putri Dakka-Haidir Basir (PDI-P, PAN, dan PPP)

Farid Kasim Judas-Nurhaenih (NasDem, Gelora, Hanura, PSI, dan Perindo)

Rahmat Masri Bandaso-Andi Tenri Karta (Golkar dan PKS)

Naili Trisal-Akhmad Syarifuddin (Gerindra dan Demokrat). (*)