Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prabowo Berapi-api, Tak Maju Periode Kedua Jika Tak Tepati 'Nazar'

Nazar Prabowo adalah sikat rata para koruptor. Ketua Umum Gerindra itu tak mau nama baiknya rusak saat jabat Presiden.

Editor: Ansar
Kompas.com
PRESIDEN - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan pada Kongres IV Tunas Indonesia Raya (Tidar) di Jakarta, Sabtu (17/5/2025). Pada kongres tersebut Rahayu Saraswati Djojohadikusumo terpilih kembali menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Tunas Indonesia Raya (PP Tidar) periode 2025-2030. 

 "Niat itu (dua periode), silakan disimpan di dalam hati. Tapi saya sudah katakan nanti yang menentukan apakah Prabowo dua periode atau tidak adalah Tuhan Yang Maha Kuasa dan Prabowo sendiri," ujar Prabowo.

 "Kalau saya menilai, kalau saya menilai, saya menilai, tidak mencapai apa yang saya canangkan, saya tidak mau maju lagi sebagai presiden RI. Saya akan menilai," sambung Ketua Dewan Pembina TIDAR itu.

Prabowo meminta pendukungnya tak mendesaknya untuk maju pada Pilpres 2029.

Sebab, Prabowo akan menilai terlebih dahulu berhasil atau tidaknya ia selama menjadi Presiden periode 2024-2029. 

"Kalau seandainya saya menilai diri saya tidak berhasil, saya mohon dengan sangat, jangan saudara harapkan saya maju lagi (Pilpres 2029)," ujar Prabowo

Demokrasi Bisa Dibeli 

Prabowo juga mengingatkan, para pendiri bangsa bercita-cita agar Indonesia dapat hidup di alam demokrasi.

Oleh karena itu, demokrasi yang telah diterapkan di Indonesia harus benar-benar dijaga.

“Kita harus waspada bahwa demokrasi itu bisa dibajak, bisa dibeli, bisa dirusak,” tegas Prabowo.

Prabowo lantas menyinggung sejarah Indonesia, di mana banyak nenek moyang bangsa yang harus gugur menjadi korban penjajahan yang datang silih berganti dari negara lain.

“Ratusan tahun kita diganggu, bergantian negara asing datang ke kita. Portugis, sebelumnya bahkan Mongolia, Spanyol, Perancis, Inggris, Belanda, Jepang, sebut saja,” ujarnya.

“Bukan kita yang kesana, mereka ke sini, kenapa? Mereka dengar ada satu gugusan pulau yang ternyata begitu kaya,” imbuh dia.

Meski kerap dijajah, bangsa Indonesia juga sering memaafkan bangsa lain yang mengganggunya.

 “Hakekat kita, DNA kita bangsa yang ramah,” ujar Prabowo.

 "Kita ramah, tapi keramahan kita sering disalahgunakan oleh bangsa-bangsa lain. Kebaikan bangsa Indonesia sering dianggap kelemahan,” imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved