Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2025

Hilman Latief: Kartu Nusuk Jadi Syarat Mutlak Masuk Makkah

Dirjen PHU Kemenag bahas layanan jemaah haji 2025: delapan syarikah dilibatkan, kartu Nusuk wajib, hingga tantangan visa dan program reunifikasi.

Penulis: Mansur AM | Editor: Sukmawati Ibrahim
Mansur Amirullah / Media Centre Haji
HAJI 2025 - Dirjen PHU Kemenag RI Hilman Latief menjawab kondisi terkini jemaah haji di Kota Makkah, Minggu (18/5/2025). 

Untuk mengisi kursi kosong, jemaah dari kloter berikutnya dipercepat keberangkatannya.

Hal ini memicu perbedaan layanan, karena ditangani oleh syarikah yang berbeda.

“Layanan jadi tidak sama karena beda syarikah,” kata Hilman.

Kemenag telah menyiapkan solusi agar kejadian serupa tidak terulang. 

Salah satunya melalui program reunifikasi jemaah, bertujuan menyatukan kembali pasangan suami istri, mahram, jemaah lansia, dan pendamping yang sempat terpisah kloter.

“Perbedaan sistem pembayaran dan kloter menyebabkan mereka terpisah,” jelas Hilman.

Pemerintah berkomitmen menyelesaikan persoalan tersebut secara bertahap.

“Intinya, jemaah harus tetap tenang dan mengikuti arahan petugas,” pungkasnya.

Data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag RI mencatat, hingga Minggu (18/5/2025) malam, sebanyak 68.484 jemaah haji tiba di Kota Makkah. 

Sebanyak 57.864 jemaah berasal dari Madinah, sisanya 10.620 jemaah dari Gelombang 2 yang masuk lewat Jeddah.

Sementara itu, total 113.000 jemaah haji dilaporkan sudah tiba di Tanah Suci. 

Jumlah itu setara 56 persen dari total jemaah haji reguler sebanyak 203.320 orang.

Tahun ini, total kuota haji Indonesia adalah 221.000 jemaah, yang terdiri dari 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. (*)
(MCH 2025/Mansur Amirullah)

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved