Haji 2025
Hilman Latief: Kartu Nusuk Jadi Syarat Mutlak Masuk Makkah
Dirjen PHU Kemenag bahas layanan jemaah haji 2025: delapan syarikah dilibatkan, kartu Nusuk wajib, hingga tantangan visa dan program reunifikasi.
Penulis: Mansur AM | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKKAH – Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas layanan jemaah haji Indonesia tahun ini.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latief, menyampaikan bahwa layanan haji tahun ini bekerja sama dengan delapan syarikah.
Syarikah adalah perusahaan resmi yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi untuk melayani jemaah haji.
“Delapan syarikah kami harapkan bisa melayani jemaah secara maksimal,” ujar Hilman melalui pernyataan resmi Kemenag RI, Sabtu (18/5/2025).
Layanan itu meliputi akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga layanan puncak haji di Arafah.
“Puncak layanan akan terjadi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” jelasnya.
Menurut Hilman, kerja sama dengan lebih banyak syarikah membuat pelayanan lebih tertata dan terkoordinasi.
Tahun ini, Pemerintah Arab Saudi juga memberlakukan aturan ketat untuk masuk ke Kota Makkah.
“Tidak semua orang bisa masuk ke Makkah begitu saja,” kata Hilman.
Hanya pemegang visa haji atau kartu Nusuk yang diizinkan masuk.
“Kartu Nusuk kini menjadi syarat mutlak,” tegasnya.
Hilman menjelaskan, pembatasan tersebut membuat layanan harus lebih terorganisir sejak dari Tanah Air.
Beberapa tantangan muncul pada fase awal pemberangkatan.
Salah satunya adalah masih adanya jemaah belum mengantongi visa saat jadwal keberangkatannya tiba.
“Sebagian visa belum terbit saat kloternya harus berangkat,” ujarnya.
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.