Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dicopot dari WR II UNM, Prof Ichsan Ali: Saya Tidak Pernah Sentuh Proyek Revitalisasi Rp87 M

Prof Ichsan Ali mengaku beberapa kali berupaya memberi masukan dan saran kepada Rektor UNM tentang proyek Rp87 miliar.

Editor: Ari Maryadi
Erlan Saputra/Tribun Timur
JUMPA PERS - Mantan Wakil Rektor II UNM Prof Dr Ichsan Ali MT menggelar jumpa pers di Kampoeng Popsa, Jl Ujung Pandang, Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Senin (19/5/2025). Prof Dr Ichsan Ali menjawab tudingan penyalahgunaan proyek Rp87 miliar. 

"Revitalisasi itu dimulai dari Agustus tahun 2023, waktu itu saya masih WR4 kita urus, akhirnya UNM dapat proyek revitalisasi Rp87 miliar. Masih Rektor lama (Prof Husain), tiba-tiba diambil alih sama oleh calon PPK. Dia langsung berhubungan dengan Jakarta," kata Prof Ichsan Ali.

"Kalau tidak salah calon PPK berkoordinasi langsung dengan rektor lama dan WR2 waktu itu (Prof Karta), karena kelihatannya mulai saya disingkirkan dari situ," sambung Prof Ichsan Ali.

Saat itu, Prof Ichsan Ali menghadap kepada Rektor UNM saat itu, Prof Husain Syam.

Ia mengingatkan sejumlah persyaratan sertifikat yang harus dipenuhi calon PPK.

"Saya beri masukan untuk hati-hati dengan proyek miliran, karena syarat-syaratnya berat ini, harus punya sertifikat A atau B," kata Prof Ichsan Ali.

Ketika peralihan kepemimpinan dari Prof Husain Syam ke Prof Karta Jayadi, Prof Ichsan Ali dipercaya jadi Wakil Rektor II UNM.

Prof Ichsan Ali kembali mengingatkan kepada Prof Karta Jayadi tentang syarat sertifikat A dan B bagi PPK untuk pengerjaan proyek miliran rupiah.

Ia menduga pencopotan dirinya sebagai Wakil Rektor II karena aktif memberi masukan tentang syarat sertifikat A dan B untuk proyek miliran rupiah tersebut.

"Karena saya ini mengerti tentang pengelolaan anggaran dan proyek sehingga saya sering memberi masukan kepada Pak Rektor tidak boleh begini tidak boleh begini dan lain sebagainya," kata Prof Ichsan Ali.

Prof Ichsan Ali menduga, Prof Karta Jayadi tidak nyaman dengan saran dan kritikannya tentang pengelolaan proyek dan anggaran miliar tersebut.

"Mungkin saran dan masukan itu membuat tidak nyaman rektor. Saya menduga ini (pencopotan WR 2) karena like and dislike. Padahal dalam dunia akademik, hal seperti ini tidak semestinya terjadi. Kepemimpinan itu harus berbasis aturan, bukan perasaan," kata Prof Ichsan.

"Saya rasa wah, begini arogannya rektor ini. Padahal harusnya ditanyakan ke ahli kita, bagaimana aturannya di situ. Saya lihat mulai arogan, tapi kan namanya pimpinan kita ikut saja. Itulah kronologis sampai saya juga menerima itu undangannya, kaget dan lain sebagainya," jelasnya.

Sementara itu Rektor UNM, Prof Karta Jayadi, menjelaskan alasan mengganti wakil rektor II Prof Ichsan Ali.

Karta Jayadi beralasan tidak dapat bekerja sama dengan Prof Ichsan Ali

Ia juga menegaskan bahwa pergantian ini tidak dilakukan secara tiba-tiba.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved