Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wansus Podcast Bincang Kampus: Kebijakan dan Masa Depan Profesi Dokter

Hadir sebagai narasumber Dekan Fakultas Kedokteran UNM Dr.dr. Nurussyariah H, M.AppSci, Sp.N(K), FIPM, AIFO-K 

Tribun Timur
Podcast Bincang Kampus - Podcast mengangkat tema, kebijakan dan masa depan profesi dokter menghadirkan narasumber Dekan Fakultas Kedokteran UNM Dr.dr. Nurussyariah H, M.AppSci, Sp.N(K), FIPM, AIFO-K  

TRIBUN-TIMUR. COM - Podcast Bincang Kampus kembali hadir edisi, Jumat 3 Oktober 2025.

Podcast mengangkat tema, KEBIJAKAN DAN MASA DEPAN PROFESI DOKTER.

Hadir sebagai narasumber Dekan Fakultas Kedokteran UNM Dr.dr. Nurussyariah H, M.AppSci, Sp.N(K), FIPM, AIFO-K 

Podcast dipandu host Fiorena Jieretno.

Berikut wawancaranya

Gimana kabarnya dok? Jauh-jauh dari Pare-pare?

dr. Nurussyariah - Alhamdulillah baik. Kalau FK UNM memang di Pare-pare, konsekuensinya memang harus bolak-balik mengukur jalan. 

Apa korelasinya dosen kesehatan keolahragaan jadi dekan FK UNM?

dr. Nurussyariah - Saya itu terangkat PNS langsung pengangkatan penempatan langsung di Fakultas Ilmu Keolahragaan. Waktu itu tidak ada tenaga medis tenaga dokter pada tahun 2002. Sebelumnya ada 1 atau 2 orang dokter keluar masuk di FIK. Kalau saya daftar di fakultas olahraga, saya bisa lihat sesuatu yang tidak bisa dilihat teman-teman yang lain. Kaau saya cuma jadi dokter, saya hanya bisa lakukan dokter lain lakukan. Tapi kalau saya bisa jadi dokter dan pakar di bidang olahraga, saya bisa melakukan sesuatu teman-teman dokter tidak bisa lakukan. Misalnya saya bisa bercerita tentang penyakit kemudianmenghubungkan edukasi saya terhadap orang awam tentang pentingnya olahraga sebagai pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit diderita adalah nilai ples bagu saya.

Bagaimana cerita dibalik terbentuknya Fakultas Kedokteran UNM?

dr. Nurussyariah - Sebenarnya pendirian fakultas kedokteran itu adalah salah satu amanah dari Undang Undang bahwa kesehatan adalah hak setiap warga negara. Amanah UU kesehatan juga, UU pendidikan dokter. Ada banyak yang mendukung tapi waktu itu moratorium atau izin pembukaan satu fakultas kedokteran itu harus menunggu tertutup. Cita-cita itu terpendam lama jadi kami hanya bisa studi banding kesana studi banding kesini. Jadi UNM itu institusi pendidikan tenaga kependidikan. Salah satu tantangan pembukaan fakultas kedokteran untuk LPTK adalah harus ada nilai mendidik yang menjual disitu. Jadi ada 2 hal tantangan besarnya saat membuka FK UNM. Pertama produk keunggulan apa mau diangkat, kedua adalah gimana kita masukkan unsur kependidikan dalam keunggulan itu. Jadi pertama kali kita tim dibentuk tim task force 2019. Kita studi banding ke Universitas Ganesa di Bali. Kita mencari institusi pendidikan yang sekelas dalam hal LPTK. Secara resmi tim task force secara resmi mengupload borang pembukaan pada tahun 2022. Izin operasional keluar 1 Februari 2024. Jadi dalam waktu 3 tahun, jadi izin keluar Februari kami tidak bisa terima mahasiswa. Terima mahasiswa di semester berikutnya.

Bagaimana arah kebijakan pemenuhan profesi dokter?

dr. Nurussyariah - Kalau yang pertama menetapkan standar mutu pendidikan. Serifikasi komepetensi. Ini sekarang sedang digodok. Dulu ada pemisahan tupoksi yang jelas antara kementerian pendidikan dan kesehatan. Jadi pemilik institusi pendidikan dokter kementerian pendidikan itu mengurus segalanya. Jadi sampai keluar ijazah dokter. Di Kementerian Kesehatan mengatur distribusi. Sekarang, kebijakan ini lain. Untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dokter merata di seluruh pelosok. kementerian kesehatan akan menggenjot pembukaan profesi dokter spesialis hospital based. Nah yang sednag digodok siapa yang berhak menentukan standar kompetensi dokter. Apakah kementerian pendidikan atau kementerian kesehatan.

Apa tantangan profesi dokter?

dr. Nurussyariah - Tantangan paling besar sekarang adalah pemerataan distribusi dokter dan terbaru adalah bagaimana menyikapi tenaga medis asing yang masuk. Alasannya kan ada ketinbangan pemenuhan distribusi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved