Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lulusan SMK di Takalar Penyumbang Terbesar Pengangguran

Lulusan SMK jadi penyumbang terbesar pengangguran di Takalar. Disnaker sebut BKK belum optimal. Pemkab siapkan pelatihan dan kerja sama pemagangan.

Penulis: Makmur | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun-Timur.com/Makmur
 PENGANGGURAN – Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Koperasi, UMKM, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja Takalar, Salmawati. Ia menyebut lulusan SMK sebagai penyumbang terbesar tingkat pengangguran terbuka di Takalar. 

TRIBUN-TAKALAR.COM, TAKALAR – Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Koperasi, UMKM, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja Takalar, Salmawati, menyebut lulusan SMK menjadi penyumbang terbesar tingkat pengangguran terbuka di Takalar.

“Salah satu penyumbang terbesar tingkat pengangguran terbuka adalah alumni dari SMK yang orientasinya setelah lulus adalah bekerja,” ujarnya, Minggu (18/5/2025).

Ia menyebut banyak lulusan SMK tidak terserap dunia kerja. Salah satu penyebabnya, kata Salmawati, adalah belum optimalnya peran Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK.

“Yang sudah terbentuk BKK-nya baru SMK 4 Galesong Utara. Sementara enam SMK negeri lainnya bersama SMK Yapta masih dalam proses pembentukan,” jelasnya.

BKK berfungsi menjembatani lulusan dengan pasar kerja serta memantau kegiatan alumni.

Kepala SMK Negeri 1 Takalar, Sahabuddin Rola, membenarkan BKK belum terbentuk karena masih menunggu rekomendasi dari Disnaker Takalar.

“Masih menunggu rekomendasi Disnaker, setelah itu kami akan optimalkan BKK di sekolah,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, angka pengangguran di Takalar meningkat dalam tiga tahun terakhir. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengangguran terbuka di Takalar pada 2022 mencapai 3.942 orang, 2023 sebanyak 5.541 orang, dan 2024 sebanyak 5.906 orang.

Salmawati menyebut peningkatan ini dipicu ketidakseimbangan antara jumlah angkatan kerja dengan ketersediaan lapangan kerja.

“Tiap tahun angkatan kerja bertambah, sementara lapangan kerja masih terbatas,” ucapnya.

Meski begitu, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan angka pengangguran.

Salah satunya melalui pelatihan berbasis kompetensi di Balai Latihan Kerja (BLK) Takalar

Di BLK terdapat delapan jurusan: operator komputer, teknik las, garmen, processing, tata rias, otomotif, service AC, dan teknik listrik.

“Kami berharap alumni BLK bisa terserap di industri, atau minimal membuka usaha sendiri dengan keterampilan yang dimiliki,” lanjutnya.

Disnaker juga memberikan pelatihan kewirausahaan, pelatihan perkoperasian, serta menggelar job fair dan program pemagangan.

Pemkab Takalar juga telah menandatangani MoU dengan LPK SHIN, lembaga pemagangan swasta terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan.

“Insyaallah dalam waktu dekat LPK SHIN akan menggelar job fair dan sosialisasi pemagangan ke Jepang,” tutup Salmawati. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved