Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Guru Sekolah Rakyat Direkrut Kemensos dan Kemendikdasmen

Kemensos akan menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menyediakan guru.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sakinah Sudin
Dok Dinsos Sulsel
SEKOLAH RAKYAT - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sulsel Abdul Malik Faisal saat sosialisasi Kampung Siaga Bencana di Makassar, Sulsel, Jumat (16/5/2025). Abdul Malik Faisal mengatakan perekrutan guru sekolah rakyat menjadi tugas Kementerian Sosial (Kemensos). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kebutuhan guru perlu diperhatikan dalam memuluskan program Sekolah Rakyat.

Sekolah Rakyat akan menyediakan layanan pendidikan gratis dengan kualitas terjamin bagi anak-anak dari keluarga kategori miskin dan miskin ektrem. 

Pemerintah mengambil peran menanggung jaminan pendidikan berkualitas kepada anak-anak tidak mampu. 

Ketersediaan guru dan tenaga kependidikan lainnya pun jadi pertanyaan.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sulsel Abdul Malik Faisal mengatakan perekrutan guru Sekolah Rakyat menjadi tugas Kementerian Sosial (Kemensos).

Kemensos akan menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menyediakan guru Sekolah Rakyat.

"Semuanya (guru) direkrut Kemensos, baik secara online atau ditunjuk langsung," kata Abdul Malik Faisal kepada Tribun-Timur.com pada Minggu (18/5/2025).

"Kemensos kerjasama Kemendikdasmen untuk merekrut guru sampai kepala sekolah," jelasnya.

Abdul Malik Faisal mengatakan kualitas para guru nantinya pasti terjamin karena seleksi langsung dilakukan kementerian terkait.

"Kualitas guru sama (SMA umum), ada modulnya. Jadi mereka itu sekolah mendapatkan training, latihan, pelatihan didapatkan di sekolah," ujarnya.

Ketersediaan guru menjadi tugas Kemensos maupun Kemendikdasmen, baik itu melakukan perekrutan ataupun memanfaatkan guru yang tersedia saat ini.

Dinsos Sulsel pun menunggu informasi lebih lanjut terkait penyediaan guru.

Sekolah Rakyat memang dirasa perlu, terlebih bagi anak-anak selama ini tidak mendapat layanan pendidikan.

Banyak anak-anak yang harus bergelut dengan aktivitas mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarga.

Kondisi ini membuat waktu meraih pendidikan berkurang, bahkan ada memilih tidak bersekolah.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved