Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sekolah Rakyat

Pemprov Sulsel Usul Aksara Lontara Jadi Pembelajaran Khusus di Sekolah Rakyat

Sejak di luncurkan pada Juli 2025, ada 16 sekolah rakyat di Sulsel berstatus rintisan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Faqih Imtiyaaz
SEKOLAH RAKYAT - Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Jufri Rahman dalam pertemuan persiapan pembangunan Sekolah Rakyat di Hotel Gammara, Makassar, Selasa (11/11/2025). Jufri Rahman mendorong aksara lontara jadi pelajaran khusus di Sekolah Rakyat. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pendidikan di tingkat sekolah harus lekat dengan budaya lokal.

Hal ini jadi perhatian Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Jufri Rahman.

Pelestarian budaya lokal hendaknya dimulai dari bangku sekolah.

Jufri Rahman pun mendorong adanya pembelajaran tentang muatan lokal di Sekolah Rakyat.

Pembelajaran harus ditekankan pada aksara lontara Bugis-Makassar.

Baginya, bahasa Bugis-Makassar dapat dipelajari melalui interaksi setiap hari di masyarakat.

Namun pemahaman terkait aksara lontara harus melalui pembelajaran khusus.

"Aksara itu harus diajarkan, karena tidak bisa ditularkan melalui pergaulan. Tidak semua orang yang ditularkan melalui pergaulan itu paham bahasa lontara, tulisannya," ujar Jufri Rahman saat ditemui di Hotel Gammara, Makassar pada Selasa (11/11/2025).

Jufri Rahman menyebut peradaban maju sebuah bangsa ditopang dari kemampuan pemahaman aksara lokal.

Baca juga: KemenPU Gelontorkan Rp 2 T Bangun 9 Sekolah Rakyat di Sulsel, Makassar dan Soppeng Dapat Jatah

Ia mencotohkan negara-negara China hingga Jepang tetap eksis dengan kemampuan menjaga aksara lokal.

"Suatu bangsa atau suku bangsa memiliki aksara itu, itu berarti peradabannya sudah tinggi.Makasar-Bugis, ada tersendiri (aksaranya). Dan Jawa, ada aksara tersendiri," kata Jufri Rahman.

Dalam proses pendidikan, Jufri menilai pemerintah sedang membangun masa depan.

Sehingga tujuannya bukan hanya mencerdaskan peserta didik secara intelektual.

Namun ikut mengarahkan generasi muda menjaga nilai-nilai budaya.

"Ini kita sedang merangkai masa depan bangsa, peradaban di masa depan bangsa ini, melalui anak peserta didik kita.
Karena itu bukan sekadar mencerdaskannya semata, tapi sebenarnya menanamkan nilai luhur budaya yang ada di situ," kata Jufri Rahman.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved