Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemprov Sulsel

Lagi dan Lagi, Yeni Rahman Kritik LKPJ Sudirman Sulaiman, Pelaporan Potensi Menyesatkan

Yeni Rahman kembali melayangkan kritik atas laporan kinerja Pemprov Sulsel Tahun Anggaran (TA) 2024.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok tribun
KRITIK YENI-Ketua Panitia Kerja (Panja) LKPJ DPRD Sulsel, Yeni Rahman kembali melayangkan kritik atas laporan kinerja Pemprov Sulsel Tahun Anggaran (TA) 2024. Politisi perempuan asal PKS ini menyampaikan langsung dalam rapat paripurna digelar di Gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (16/5/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Panitia Kerja (Panja) LKPJ DPRD Sulsel, Yeni Rahman kembali melayangkan kritik atas laporan kinerja Pemprov Sulsel Tahun Anggaran (TA) 2024.

Politisi perempuan asal PKS ini menyampaikan langsung dalam rapat paripurna digelar di Gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (16/5/2025).

Dalam paripurna tersebut, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman tidak hadir dan hanya diwakili Sekretaris Daerah Pemprov Sulsel, Jufri Rahman.

Rapat paripurna dipimpin langsung Wakil Ketua DPRD Sulsel, Rahman Pina.

Didampingi dua wakil ketua, Yasir Mahmud dan Fauzi A Wawo.

Kritik ini untuk anak buah dari Andi Sudirman Sulaiman

Yeni Rahman, kemudian membacakan rekomendasi umum DPRD terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sulsel Tahun Anggaran 2024.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyoroti berbagai persoalan mendasar.

Mulai dari lemahnya akurasi data, penyusunan dokumen yang tak proporsional, hingga output kegiatan yang tak sebanding dengan besarnya anggaran.

"Dari hasil pembahasan Panja, kami menemukan adanya ketidaksesuaian antara anggaran yang dikeluarkan dan hasil yang diperoleh," kata Yeni Rahman.

"Beberapa OPD melaporkan realisasi anggaran besar, tapi hanya menghasilkan output berupa dokumen yang sangat minim manfaatnya bagi masyarakat,” tambah Yeni.

Yeni secara khusus menyorot salah satu program di Dinas Peternakan Sulsel.

Menurutnya, program tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp4,7 miliar dan terealisasi sebesar Rp3,7 miliar. 

Namun output yang dihasilkan hanya berupa tiga laporan dokumen.

Hal ini menurut Yani patut dipertanyakan. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved