Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Poltekpar Makassar Dorong Kemandirian Ekonomi di Kawasan Geopark Maros-Pangkep

Poltekpar Makassar merancang pelatihan teknis pengolahan pangan berbasis hasil laut yang inovatif dan ramah lingkungan.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Alfian
Istimewa/Poltekpar Makassar
KEMANDIRIAN EKONOMI - Peserta pelatihan Inovasi Pengelolaan Pangan Lokal sebagai Pengungkit Ekonomi Komunitas Pesisir oleh Poltekpar Makassar berfoto bersama di Pulau Sabutung, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep, Senin (12/5/2025). Poltekpar Makassar mendorong kemandirian ekonomi kawasan Geopark Maros-Pangkep. 

 
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar, melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M), menggelar pemberdayaan masyarakat bertajuk Inovasi Pengelolaan Pangan Lokal sebagai Pengungkit Ekonomi Komunitas Pesisir.

Kegiatan ini digelar di Pulau Sabutung, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (12/5/2025).

Lokasi kegiatan yang berada di zona inti UNESCO Global Geopark Maros Pangkep, menjadikannya strategis untuk pengembangan pariwisata berbasis komunitas.

Program ini diawali dengan survei dan analisis kebutuhan yang dilakukan tim P3M pada 4 Mei 2025. 

Dari hasil wawancara dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan pelaku UMKM lokal, ditemukan bahwa kekayaan sumber daya alam seperti ikan tenggiri, daun kelor, dan hasil laut lainnya masih belum diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. 

Berdasarkan temuan tersebut, Poltekpar Makassar merancang pelatihan teknis pengolahan pangan berbasis hasil laut yang inovatif dan ramah lingkungan.

Pelatihan puncak berlangsung di Aula Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara dan diikuti oleh 30 perempuan dari Pulau Sabutung, Pulau Sapuli, dan Pulau Saugi, yang mayoritas berasal dari kategori pra-sejahtera.

Kepala P3M Poltekpar Makassar, Prof Ilham mengatakan, pemberdayaan masyarakat bukan sekadar transfer ilmu.

Tetapi proses kolaboratif yang dimulai dari mendengar, menganalisis, dan bergerak bersama. 

“Inovasi pangan lokal menjadi jalan untuk kemandirian ekonomi masyarakat pulau,” katanya, dalam keterangan tertulis.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber. Muhammad Rusdi, membawakan materi tentang gastronomi dan pentingnya narasi di balik kuliner lokal sebagai daya tarik wisata budaya. 

Sementara Nur Salam, memandu praktik pengolahan Bakso Ikan Tenggiri Daun Kelor dengan pendekatan ilmiah namun mudah dipahami. 

Peserta diajarkan tentang komposisi bahan, teknik pencampuran, serta eksplorasi rasa alami tanpa bahan pengawet.

Apresiasi Banyak Pihak

Kepala Desa Mattiro Kanja, Musakkir, mengapresiasi kegiatan sosial Poltekpar Makassar.

“Kami bersyukur karena masyarakat kami diberi ilmu dan semangat untuk mengembangkan potensi lokal menjadi peluang usaha. Semoga Poltekpar terus mendampingi kami ke depannya,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Camat Liukang Tupabbiring Utara, Husni Tamrin.

Ia menilai kehadiran Poltekpar Makassar berbeda dari kebanyakan institusi pendidikan. 

“Banyak perguruan tinggi datang menyampaikan rencana, tapi baru Poltekpar Makassar yang langsung bertindak. Kami berharap program ini berlanjut dan berdampak nyata bagi ekonomi keluarga nelayan di wilayah kami,” kata Husni.(*)
 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved