Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengangguran di Sulsel Melonjak, Pengamat: Dunia Industri Tertekan

Jika dibandingkan pada Februari 2024, atau setahun lalu, angka pengangguran di Sulsel naik 3,97 persen atau 8.123 orang.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
Dokumen Pribadi/Andi M Nur Bau Massepe
PENGANGGURAN - Pengamat Ekonomi Bisnis Universitas Hasanuddin, Andi M Nur Bau Massepe. Andi M Nur Bau Massepe menanggapi fenomena pengengguran di Sulsel 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 238 ribu orang per Februari 2025.

Jika dibandingkan pada Februari 2024, atau setahun lalu, angka pengangguran di Sulsel naik 3,97 persen atau 8.123 orang.

Pengamat Ekonomi Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Andi M Nur Bau Massepe, menilai angka pengangguran akan terus naik, tidak hanya di Sulsel tetapi juga di provinsi lain.

Menurutnya, hal ini terjadi karena perlambatan ekonomi yang disebabkan faktor eksternal seperti tarif impor dari AS, geopolitik dan perang. 

Selain itu, kata dia, pengangguran juga terjadi karena dampak pelemahan industri, pabrik tutup hingga terjadinya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

“Ini terjadi karena dunia industrialisasi tertekan, tidak membuka lapangan pekerjaan malah mengurangi,” kata Andi M Nur Bau Massepe, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Selasa (6/5/2025).

Andi M Nur Bau Massepe menilai, angka pengangguran yang semakin tinggi harus menjadi perhatian.

Sebab,banyak anak muda menganggur dan tidak memperoleh pekerjaan yang layak.

Tingginya angka pengangguran itu, kata dia, berdampak pada masalah ekonomi dan sosial. 

“Pengangguran bisa bahaya, meningkatkan kriminalisasi,” sebut Andi M Nur Bau Massepe.

Lebih lanjut, Andi M Nur Bau Massepe menyarankan agar anak muda sekarang perlu adaptasi.

Menurutnya, pekerjaan sekarang banyak yang bersifat digitalisasi, seperti gig economy.

Gig economy merupakan ekonomi yang digerakkan dengan skill digital dan bisa dikerjakannya secara online. 

“Ini (gig economy) belum banyak dieksplorasi,” tambah Andi M Nur Bau Massepe.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved