Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makassar Tuan Rumah Celebes Vascular Conference 2

Kegiatan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular Indonesia (PESBEVI) menghadirkan peserta dari seluruh Indonesia.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Renaldi Cahyadi
DOKTER VASKULAR - Suasana Celebes Vascular Conference ke 2 di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Sabtu (3/5/2025). Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular Indonesia (PESBEVI) dr Witra Irfan ungkap rendahnya pemahaman penyakit vascular. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kota Makassar menjadi tempat di gelarannya Celebes Vascular Conference ke 2.

Dimana, kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Sabtu (3/5/2025).

Berbagai topik seminar menjadi pembahasan, sekaligus memiliki misi utama meningkatkan kesadaran masyarakat dan tenaga medis terhadap penyakit vaskular yang kerap salah diagnosis dan salah rujukan.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular Indonesia (PESBEVI), dr Witra Irfan, mengatakan jika rendahnya pemahaman tentang penyakit vaskular.

Hal tersebut, kata dr Witra, menyebabkan pasien harus menjalani proses pelayanan kesehatan yang panjang dan tidak efisien.

Terkadang, hal itu dapat berujung pada meningkatnya angka kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas). 

“Salah satu contoh nyata adalah dalam penanganan kasus kaki diabetik (diabetic foot), yang selama ini sering ditangani oleh spesialis penyakit dalam atau bedah umum,” katanya saat ditemui di lokasi kegiatan.

Padahal kata dr Witra, dengan keberadaan spesialis bedah vaskular, penanganan bisa lebih cepat dan tepat untuk mencegah infeksi menyebar dan mencegah iskemia (kekurangan aliran darah) agar tidak meluas.

“Oleh karena itu, peningkatan kesadaran di tingkat masyarakat maupun tenaga medis sangat krusial agar pasien bisa segera mendapat penanganan yang tepat,” ungkapnya.

“Dengan deteksi dini oleh dokter bedah vaskular, kita bisa mencegah komplikasi menggunakan pengobatan atau kompresi medis seperti perban elastis, yang bahkan bisa dilakukan di puskesmas,” tambah dia.

Dengan adanya layanan bedah vaskular, lanjut dr Witra, proses diagnosis bisa lebih detail dan pengobatan lebih tepat sasaran.

Saat ini, jumlah dokter bedah vaskular di Indonesia baru sekitar 110 orang. 

Padahal, idealnya dalam jangka pendek dibutuhkan sekitar 500 dokter, dan sekitar 5.000 dokter dalam jangka panjang sesuai dengan jumlah penduduk. 

“Pencapaian 100 dokter dalam beberapa tahun terakhir sudah luar biasa, tapi tentu harus dibarengi dengan ketersediaan fasilitas yang memadai,” jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved