Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rencana Besar di Balik Isu Ijazah Palsu Jokowi versi Pengamat, Prabowo Jadi Sasaran dan Eks Presiden

Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengungkap pemicu ijazah palsu Jokowi terus diributi.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
IJAZAH PALSU - Isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) hingga kini masih diributi. Padahal tudingan ijazah palsu Jokowi ini mencuat sejak 2022 lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) hingga kini masih diributi.

Padahal tudingan ijazah palsu Jokowi ini mencuat sejak 2022 lalu.

Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengungkap pemicu ijazah palsu Jokowi terus diributi.

Isu ijazah palsu berawal dari gugatan yang dilayangkan oleh Bambang Tri Mulyono. 

Penulis buku 'Jokowi Under Cover' itu melayangkan gugatan kepada Jokowi atas dugaan ijazah palsu ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 3 Oktober 2022.

Tak tinggal diam, kini Jokowi telah menyiapkan tim pengacara untuk memproses hukum penyebar hoaks dugaan ijazah palsu.

Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menilai munculnya kembali isu ijazah palsu Jokowi merupakan bagian dari residu kepentingan politik yang muncul setelah Pemilu 2024.

Menurutnya tidak sedikit kelompok yang memang membenci Jokowi sejak awal, bahkan jauh sebelum jadi presiden.

"Ya pembacaan saya, ini efek dari residu kepentingan politik dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo."

"Mengingat haters Pak Jokowi ini memang kerap membidiknya," ungkap Karyono dalam diskusi bertajuk "Langkah Hukum Jokowi, Pelajaran Berdemokrasi" di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Karyono mengatakan kelompok yang sejak lama tidak menyukai Jokowi tampak terus merawat isu ini meskipun Pilpres telah selesai.

“Bisa jadi tujuannya untuk memisahkan kedekatan Pak Jokowi dengan Presiden Prabowo, bisa jadi juga untuk menciptakan disabilitas politik, atau bisa jadi juga ada motif untuk kepentingan politik 2029,” jelasnya.

Upaya Memperlemah Posisi Tawar Gibran di Pilpres 2029

Sementara, Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens, menilai maraknya tuduhan terhadap Jokowi, terutama isu ijazah palsu, memiliki tujuan politis yang lebih besar.

Boni Hargens menyebut, serangan terhadap Jokowi dilakukan untuk melemahkan daya tawar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menuju Pilpres 2029.

"Pak Jokowi ini kan sudah pensiun lah ya. Tetapi terus disudutkan, sebetulnya ada kepentingan besar di balik semua ini," ujar Boni Hargens dalam keterangannya, Kamis.

Menurut Boni Hargens, kelompok-kelompok tersebut memiliki agenda politik lebih besar daripada sekadar tuduhan ijazah palsu.

"Sebetulnya ada kepentingan besar. Kepentingan besar ini apa? Ada kelompok yang tidak ingin Mas Wapres Gibran itu stabil apalagi makin kuat di dalam posisinya sebagai wakil presiden," jelasnya.

Selain itu, ia mengklaim bahwa mereka sudah mulai melirik jatah calon wakil presiden (cawapres) di 2029.

"Ada kelompok yang sudah melirik jabatan wakil presiden di 2029. Sehingga, tentu saja mereka sekarang bekerja untuk menghancurkan Jokowi dalam rangka melemahkan posisi tawar dari Mas Wapres Gibran di dalam kancah politik ini menuju 2029," tambah Boni Hargens.

4 Orang Dilaporkan Buntut Tudingan Ijazah Palsu

Organisasi masyarakat Pemuda Patriot Nusantara bersama Relawan Jokowi melaporkan empat orang ke Polres Metro Jakarta Pusat atas dugaan penghasutan terkait isu ijazah palsu Jokowi, Rabu (23/4/2025).

Kuasa hukum pelapor, Rusdiansyah, menyebut empat terlapor itu berinisial RS, RSM, RF, dan seorang perempuan berinisial TT.

Diketahui, empat sosok yang dilaporkan adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah, dan dokter Tifauzia Tyassuma.

Laporan ini didasarkan pada dugaan pelanggaran Pasal 160 KUHP tentang penghasutan di muka umum.

"Yang dilaporkan itu inisial RS, RSM, RF, dan TT. Teman-teman mungkin sudah familiar," kata Rusdiansyah di Mapolres Jakarta Pusat, Rabu.

Rusdiansyah menuturkan, bukti-bukti berupa pernyataan lisan dan tulisan yang dinilai memicu keresahan di masyarakat sudah dilampirkan.

Lalu, pihak Pemuda Patriot Nusantara menilai jika penghasutan tersebut menimbulkan gejolak di masyarakat.

"Akibat penghasutan itu, terjadi kegaduhan, misalnya ada orang yang menggeruduk UGM, ke Solo, bahkan ke sekitar rumah Pak Jokowi," terang Rusdiansyah.

Adapun tuduhan ijazah palsu Jokowi muncul lagi setelah Jokowi tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI.

Bahkan eks Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, ikut mengungkit soal dugaan ijazah palsu Jokowi.

Pada Kamis (24/4/2025), sidang perdana kasus dugaan ijazah palsu Jokowi digelar di Pengadilan Negeri Solo.

Penggugat dalam perkara ini adalah Muhammad Taufiq yang mengatasnamakan kelompok Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM).

Sementara, Jokowi digugat bersama KPU Solo, SMA Negeri 6 Surakarta, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Fersianus Waku/Alfarizy Ajie Fadhillah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Isu Ijazah Palsu Dinilai Bertujuan Pisahkan Jokowi dengan Prabowo, juga Perlemah Posisi Tawar Gibran

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved