Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Passobis Ditangkap

Passobis di Sidrap Catut Nama Petinggi Kodam XIV Hasanuddin Hingga Tipu Anggota Keluarga TNI Rp1,6 M

Dugaan penipuan yang mencatut nama petinggi Kodam XIV Hasanuddin lanjut Brigjen TNI Andre, diketahui setelah ada masyarakat yang melapor.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
Muslimin Emba Tribun Timur
PASSOBIS DITANGKAP - Suasana konferensi pers penangkapan 40 terduga pelaku sobis asal Sidrap di kantor Denintel Kodam XIV Hasanuddin, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (25/4/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 40 orang yang ditangkap Detasemen Intel (Denintel) Kodam XIV Hasanuddin atas dugaan penipuan atau sobis disebut mencatut nama TNI.

Penangkapan yang berlangsung di Kabupaten Sidrap pada Kamis kemarin itu, diumumkan ke awak media di kantor Denintel Kodam XIV Hasanuddin, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (25/4/2025).

Konferensi pers itu, dipimpin Komandan Korem 141/Toddopuli, Brigjen TNI Andre Clift Rumbayan, didampingi Danpomdam XIV Hasanuddin Kolonel Cpm Imran Ilyas, Asintel Kodam XIV/Hsn Kolonel Inf Robinson Tallupadang dan Kapendam XIV/Hsn Kolonel Arm Gatot Awan Febrianto.

"Iya, dari hasil pengembangan dan penyelidikan yang dilakukan tim intel dan tim gabungan Kodam XVI Hasanuddin," kata Brigjen TNI Andre Clift Rumbayan.

"Kami sudah men treking dari tim Cyber kami untuk mencari lokasi yang mencurigakan," sambungnya.

Terungkap dugaan penipuan yang mencatut nama petinggi Kodam XIV Hasanuddin lanjut Brigjen TNI Andre, diketahui setelah ada masyarakat yang melapor.

"Itu berdasarkan laporan dari masyarakat yang merasa sudah kena tipu, dan mereka laporkan kepada kami karena yang dia terima itu memakai nama pejabat di institusi kami," jelasnya.

Sehingga dia datang kepada kami,"apa betul ada pemesanan seperti ini atas nama bapak ini," lanjutnya menirukan.

Baca juga: Kodam XIV Hasanuddin Tangkap 40 Passobis, Prof Hambali: Kami Dukung Asal TNI Bekali Diri Kewenangan

Brigjen TNI Andre pun menegaskan, nama pejabat yang dicatut terduga pelaku adalah tidak benar.

Bahkan kata dia, salah satu korban merupakan Keluarga Besar TNI (KBT).

"Kebetulan namanya itu adalah pejabat kami, dan itu bohong, tidak nyata. Dan juga ada salah satu KBT (Keluarga Besar TNI) kita yang tertipu sebesar Rp1,6 miliar. Sampai sekarang belum terungkap," bebernya.

Adapun modus terduga pelaku lanjut Andre, menggunakan jaringan media sosial.

"Menggunakan jaringan media sosial, seolah olah dia cetak kartu nama TNI biar meyakinkan bahwa yang pesan itu kita," terang Andre.

Adapun bentuk pesanan yang ditawarkan kata Andre berupa pesanan makanan.

"Makanan, catering. Itukan harus dibayar. Nanti yang dibayar tidak sesuai dengan yang dia pesan, kan gitu, dia transfer," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved