Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2025

Kemenag Sulsel Minta Jamaah Mandiri Dalam Menjalankan Ibadah Haji

Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid meminta agar jemaah sebisa mungkin mandiri dalam menjalankan ibadah haji.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/RENALDI
HAJI2025- Foto bersama manasik Haji di Baruga Siamaseang, Kampus Universitas Islam Makassar (UIM), Jl Perintis kemerdekaan, Kota Makassar, Kamis (24/4/2025).   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemberangkatan jemaah haji untuk Embarkasi Makassar akan dimulai pada 1 Mei 2025.

Untuk Sulsel, sebanyak 7.272 kuota jemaah haji yang akan diterbangkan.

Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid meminta agar jemaah sebisa mungkin mandiri dalam menjalankan ibadah haji.

"Sepuluh kali manasik telah diikuti, setelah ini diharapkan bisa mandiri karena jemaah sudah paham tata cara ibadah haji," katanya saat ditemui di Baruga Siamaseang, Kampus Universitas Islam Makassar (UIM), Jl Perintis kemerdekaan, Kota Makassar, Kamis (24/4/2025).

Menurutnya, Pengetahuan dan informasi tentang ibadah haji sudah ada di kepala para jemaah.

Lalu, kata Ali Yafid, dua hal dalam pelaksanaan ibadah haji yang mesti diraih, yaitu maqbul dan mabrurnya haji para jemaah.

"Dua hal ini penting, yaitu hajinya maqbul dan mambrur. Jika rukun haji sudah dilaksanakan maka hajinya maqbul dan diterima hajinya, tapi belum tentu mabrur," ungkapnya.

"Mabrur itu ukurannya dalam keseharian jemaah setelah kembali ke tanah air," tambah dia.

Sementara itu, Walikota Makassar Munafri Arifuddin mengingatkan agar jemaah tidak memaknai ibadah haji sebagai perjalanan wisata. 

"Ini adalah perjalanan spiritual untuk mendekatkan kita kepada sang pencipta Allah SWT," katanya.

Ada makna dari setiap proses ibadah yang dilaksanakan, kata Appi, Olehya itu dia meminta agar seluruh jemaah mengikuti dengan serius manasik yang dilaksanakan, dan mengambil hikmah dan pengetahuan setelahnya.

"Kadang ada yang merasa sudah paham karena pernah berhaji, padahal persoalan haji selalu saja berubah dan berbeda dari tahun ke tahun. Ini menuntut kesabaran kita. Itulah inti dari perjalanan spiritual sesungguhnya, sabar," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved