Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPR Usul ke Menteri PU Bangun Jembatan Penyeberangan Depan Kampus UMI, 'Anggarannya Enggak Besar'

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengusulkan agar dibangun jembatan penyeberangan orang JPO di Jalan Urip Sumoharjo, depan UMI

Editor: Edi Sumardi
DOK WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA
BANGUN JPO - Ilustrasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras dalam rapat dengan Menteri PU, di Jakarta, Rabu (23/4/2025) kemarin, mengusulkan dibangun JPO depan kampus UMI, di Makassar, Sulsel. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengusulkan agar dibangun jembatan penyeberangan orang atau JPO di Jalan Urip Sumoharjo, depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Sulsel.

Menurut Iwan, keberadaan JPO sangat penting sebab jumlah mahasiswa menyeberang jalan cukup banyak, sementara arus lalu lintas cukup ramai.

Ditambah pula di depan Kampus UMI ada RS Ibnu Sina dan di samping Kampus UMI ada pusat perbelanjaan Nipah Mall sehingga menambah ramai jumlah orang menyeberang.

Kondisi ini sering memicu kemacetan arus lalu lintas di Jalan Urip Sumoharjo, salah satu ruas jalan nasional di Makassar.

Usulan pembangunan JPO disampaikan kepada Menteri PU, Dody Hanggodo dan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan Menteri PU, Menteri Perhubungan, Kepala BMKG, dan Kepala BNPP/Basarnas, di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

"Karena (di dekat) Universitas Muslim Indonesia ini juga ada rumah sakit pendidikan, di sebelahnya yang kemudian membuat para mahasiswa ini sering menyeberang jalan sementara ini jalan nasional yang cukup lebar kira-kira dibutuhkan bagaimana agar supaya ada jembatan penyeberangan karena ini berada di poros (jalan) nasional tentu harus ada koordinasi dengan Balai Jalan," kata Iwan.

Pembangunan JPO itu, menurut Iwan, membutuhkan anggaran sekitar Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar.

Nilai anggaran itu dianggap kecil dibandingkan dengan azas manfaat dan pertimbangan keselamatan lalu lintas.

"Anggarannya enggak besar-besar amat, Pak. Itu cuma sekitar Rp 5 milir sampai Rp 10 miliar saja. Saya kira kalau boleh Bapak bantu karena ini prasarana strategis. Mungkin ya ada Dirjen barunya mungkin Bapak bisa bantu di wilayah itu. Ini masalah keselamatan di sana karena ini jalur padat ramai. (Kendaraan melaju) kencang. Kita harapkan bahwa jembatan penyeberangan ini bisa memberikan asas manfaat untuk keselamatan para penyeberang jalan," ujar Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel dan Ketua Kadin Sulsel itu.

Namun, usulan Iwan belum ditanggapi langsung Menteri PU dan Menhub di dalam rapat tersebut.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved