Opini
Kesepian dan Demokrasi dalam 5 Babak
Menurut laporan WHO, kesepian dan solitude jauh lebih berbahaya dari mengonsumsi 15 batang rokok sehari.
Oleh: Ahnaf Nadewa
Pengamat kehidupan publik
TRIBUN-TIMUR.COM - Babak 1. Pada November 2023, WHO menetapkan kesepian sebagai sebuah epidemi dan membentuk sebuah komite khusus yang akan berjalan hingga tahun 2026 untuk menyelesaikan persoalan kesepian dan solitude.
Menurut laporan WHO, kesepian dan solitude jauh lebih berbahaya dari mengonsumsi 15 batang rokok sehari.
Dalam laporan terakhir yang spesifik membahas mengenai kesepian di Indonesia yang ditulis oleh Into The Light, sebuah komunitas orang muda untuk advokasi, kajian, dan edukasi pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa yang berbasis bukti ilmiah dan hak asasi manusia.
Menyebutkan bahwa 98 persen responden mengalami rasa kesepian dalam empat minggu terakhir dan 39,3 persen merasa lebih baik mati atau berpikir ingin melukai diri sendiri dengan cara apapun dalam dua minggu terakhir.
Yang paling mencengangkan, prevelensi tersebut sangat sering ditemukan pada remaja, pelajar, mahasiswa, pengangguran, ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), transpuan, non-hetero, dan penyandang disabilitas.
Babak 2. Magnus Carlsen baru saja menjuarai kejuaraan catur freestyle di Paris setelah mengalahkan Hikaru Nakamura.
Pada pertandingan pertama, terjadi momen Hikaru memiliki peluang untuk mengakhiri pertandingan dengan hasil remis setelah dibuat kewalahan sepanjang permainan.
Namun, Hikaru Nakamura melewatkan peluang tersebut dan memainkan langkah yang aneh.
Apa yang terjadi pada Hikaru bukanlah hal yang pertama dalam dunia catur.
Fenomena tersebut dikenal dengan istilah melihat hantu atau phantom fear, suatu kondisi di mana pemain catur melihat ancaman yang tidak ada dan bermain secara pasif; melewatkan kesempatan atau langkah yang bagus.
Pada pertandingan Magnus melawan dunia, hal tersebut terjadi tapi secara kebalikan.
Mayoritas pemain, melakukan vote untuk langkah gajah ke petak C5, melakukan serangan ganda pada kuda di petak D4 dan sekaligus melakukan pin terhadap menteri Magnus di petak G1.
Yang mayoritas aliansi dunia tidak mengerti, ialah kuda Magnus di petak D4 dapat memakan kuda mereka yang berada di petak C6 sekaligus melakukan skak terhadap raja sehingga mereka harus kehilangan bidak gajah secara cuma-cuma.
Babak 3. Fenomena tersebut digambarkan dengan apik oleh Martin Scorsese dalam film Taxi Driver melalui tokoh Travis Bickle, seorang mantan veteran perang dunia yang mengalami keterpisahan dengan realitas dunia yang ia huni.
Sepanjang film kita diajak untuk bersimpati pada Travis dan menikmati transformasinya menjadi sosok mengerikan yang membuat simpati kita terasa paradoksal.
Ia berencana mengakhiri hidup seorang kandidat presiden. Ia membunuh seorang perampok berkulit hitam.
Dan di akhir film ia membantai beberapa orang di rumah bordil sebelum akhirnya polisi datang.
Setelah itu, kita disuguhkan dengan adegan di mana Travis ternyata selamat dari peristiwa itu dan dianggap pahlawan karena berhasil menyelamatkan seorang gadis di bawah umur dari sebuah rumah bordil bernama Iris.
Sungguh suatu hal yang sangat ironis mengingat Travis di awal film selalu mengutuk kehidupan di kota New York yang dia sebut penuh dengan sampah dan mengganggu pernapasannya.
Seorang iblis banal yang dianggap pahlawan, oleh sebuah masyarakat yang dianggapnya sakit.
Babak 4. Iblis yang banal merupakan istilah yang diciptakan oleh Hannah Arendt, penyintas holocaust dan seorang filsuf politik ketika menghadiri persidangan Eichmann seorang petinggi Nazi.
Dalam persidangan tersebut Arendt menggambarkan bahwa kejahatan holocaust dapat dilakukan oleh seseorang yang sangat ramah dan religius.
Pada kesempatan lain, Hannah Arendt menggambarkan bahwa asal-usul totalitarianism Nazi dan Soviet (juga di belahan dunia lain) terjadi bukan karena fanatisme terhadap ajaran Nazi atau komunisme, tetapi orang yang gagal membedakan fiktif dan realita. Orang yang melihat hantu.
Travis Bickle dan Eichmann yang tergambar dari 98 persen responden yang kesepian dari studi Into the Light.
Babak 5. Sehabis gelap, terang. Namun Coelho mengingatkan bahwa ketika kita sampai pada cahaya, kita juga menyisakan serangkaian kehancuran.
Beberapa pemilu ke depan, keputusan politik ditentukan oleh orang-orang yang kesepian.
Orang-orang yang tidak mampu membedakan realita dan fiktif. Dan sebagaimana potongan lirik Arctic Monkeys dalam lagu American Sports: dan aku tak pernah berpikir, tidak dalam miliaran tahun bahwa aku akan menjumpai begitu banyak Lola.
Lola dalam bahasa Spanyol bermakna nestapa; sorrow dalam bahasa Inggris yang melampaui hanya sekadar kesedihan.
Semoga, kehancuran itu setimpal dengan cahaya di ujung sana.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.