Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sampah

Timbunan Sampah Nasional Capai 31,9 Juta Ton

Dari total produksi tersebut, sebanyak 63,3 persen atau sekitar 20,5 juta ton telah berhasil dikelola. sisanya sebesar 35,67 persen tak bisa dikelola.

Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR
PERSOALAN SAMPAH- Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang yang terekam menggunakan kamera drone di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar, Sabtu (19/9/2020). Persoalan sampah sudah menjadi persoalan dunia hingga nasional. 

Permasalahan ini menjadi sorotan dalam webinar bertajuk Pengelolaan Sampah untuk dapat Bermanfaat terhadap Lingkungan dan Ekonomi yang digelar pada Kamis (25/7/2024) lalu. 

Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah pada Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RID) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Oetami, menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi masalah ini.

“Persoalan sampah tidak hanya menjadi isu saat ini, tetapi juga akan terus menjadi tantangan di masa depan. Apalagi dengan kesadaran masyarakat yang masih belum merata terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang baik,” ungkapnya.

Oetami menegaskan bahwa dibutuhkan kebijakan yang terintegrasi serta pelaksanaan yang konsisten dari berbagai level pemerintahan untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.

“Upaya bersama sangat diperlukan, tidak hanya dari sisi infrastruktur, tapi juga dari aspek edukasi dan perubahan perilaku masyarakat terhadap sampah,” pungkasnya.

 

Sampah Makassar

Volume dan permasalahan sampah menjadi salah satu isu melanda Kota Makassar, yang tiap tahunnya terus meningkat. 

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DHL) Kota Makassar, jumlah produksi sampah yang dihasilkan pada 2021 diperkirakan mencapai 868 ton per hari.

Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang yang terekam menggunakan kamera drone di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar, Sabtu (19/9/2020). Banyaknya sampah yang masuk di TPA Tamangapa, butuh solusi jangka panjang karena sudah over kapasitas. Penambahan lahan baru tidak bisa terus menerus dilakukan. Termasuk mempercepat proses pembangunan TPA Regional Mamminasata. Sampah yang semakin menumpuk ini dapat memicu terjadinya longsor dan dapat menghasilkan gas metana yang dapat memicu terjadinya ledakan yang dapat menyebabkan kerugian materi dan mengancam kesehatan dan keselamatan penduduk yang berada di sekitar lokasi TPA.
Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang yang terekam menggunakan kamera drone di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar, Sabtu (19/9/2020). Banyaknya sampah yang masuk di TPA Tamangapa, butuh solusi jangka panjang karena sudah over kapasitas. Penambahan lahan baru tidak bisa terus menerus dilakukan. Termasuk mempercepat proses pembangunan TPA Regional Mamminasata. Sampah yang semakin menumpuk ini dapat memicu terjadinya longsor dan dapat menghasilkan gas metana yang dapat memicu terjadinya ledakan yang dapat menyebabkan kerugian materi dan mengancam kesehatan dan keselamatan penduduk yang berada di sekitar lokasi TPA. (TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR)

Sedangkan 2022, meningkat cukup tinggi mencapai 905 ton per hari. 

Menurut Kepala DLH Makassar, Ferdi pada 2024, jumlah produksi sampah diprediksi akan meningkat pesat sekitar 4,1 juta ton lebih. 

DLH juga mendata setiap orang di Makassar menghasilkan sampah rata-rata 0,6 kg per hari.

“Namun, apabila penduduk Kota Makassar sebanyak 1,5 juta maka menghasilkan 1.100 ton per hari di tempat pembuangan akhir (TPA) Antang,” katanya mengutip beridata, Rabu (9/10/2024) lalu.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Hasbi mengatakan, sampah di Kota Makassar mencapai 4,1 ribu ton per tahun. 

Situasi ini menurutnya, harus ditangani serius.(Tribun-timur.com/siti aminah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved