Pemprov Sulsel
Irigasi Rusak Buat 41.665 Hektare Sawah di Sulsel Terdampak, Andi Sudirman Usul Perbaikan ke PU
Pemprov Sulawesi Selatan bakal mengusulkan perbaikan irigasi ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ( Pemprov Sulsel ) bakal mengusulkan perbaikan irigasi ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Dalam data, luas daerah irigasi kewenangan Pemprov Sulsel seluas 58.858 hektare.
Dari luas tersebut, 19.411 hektare area terdampak jaringan irigasi rusak ringan hingga sedang.
Sementara 22.254 hektare area terdampak jaringan irigasi rusak berat.
Sehingga totalnya adalah 41.665 hektare rusak.
Sisanya masih dalam kondisi baik untuk area seluas 17.193 hektare.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengaku akan mengusulkan perbaikan daerah irigasi.
"Ini kita mau masuk di Sipuri sudah ada anggaran di kementerian PU, kita akan input disana nanti yang sudah terverifikasi dengan baik sudah ada anggaran untuk Sulsel juga," kata Andi Sudirman usai Rapat Swasembada Pangan di Rujab Gubernur Sulsel pada Kamis (17/4/2025).
Nantinya pemerintah Kabupaten/kota juga akan mengusulkan perbaikan daerah irigasi sesuai kewenangannya.
Sebelumnya, tercatat ada juga daerah irigasi kewenangan pemerintah pusat yang kondisinya rusak.
Diketahui ada 242.934 hektare luas daerah irigasi di Sulsel yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Dari jumlah tersebut, seluas 49.110 hektare area terdampak kondisi jaringan irigasi yang rusak ringan atau sedang.
Sementara 32.679 hektare area terdampak kondisi jaringan irigasi rusak berat.
Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian, Kemeneterian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alamsyah mendorong perbaikan jaringan irigasi di Sulsel.
"Kami mengidentifikasi irigasi premier, tersier maupun sekunder di Sulsel yang mengalami kerusakan baik sedang maupun parah untuk segera kita rehabilitasi. Jadi melalui anggaran dari direktorat jenderal kementerian PU," kata Andi Nur Alamsyah
Dengan perbaikan jaringan irigasi maka diprediksi mempengaruhi produksi pertanian.
Indeks Pertanaman atau rata-rata masa tanam dan panen bisa meningkat drastis.
hasil panen padi se-Sulsel pada Januari lalu mencapai 58.918 ton Gabah Kering Giling (GKG).
Kemudian naik menjadi 104.117 ton GKG di Februari, selanjutnya meningkat tajam 723.667 ton pada Maret lalu.
Artinya di triwulan 1, produksi GKG Sulsel mencapai 886.702 ton GKG.
Dalam data Dinas TPH-Bun Sulsel, Kabupaten Bone menjadi daerah dengan produksi tertinggi mencapai 174.394 ton GKG.
Berikutnya ada Kabupaten Wajo dengan produksi mencapai 161.850 ton GKG.
Peringkat ketiga ada Sidrap dengan produksi 136.469 ton GKG.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
APBD Perubahan Sulsel Masuk Tahap Evaluasi Kemendagri, Proyek Multiyears Aman |
![]() |
---|
Pemprov Sulsel Siapkan 5 Ribu Ton Benih Gratis, SPHP Disalurkan Bertahap |
![]() |
---|
Pemprov Sulsel Bangun SPAM Mamminasata, Anggaran Tahap Awal Rp82 Miliar |
![]() |
---|
Gubernur Sulsel Tawarkan Skema Kepemilikan Pesawat Antarprovinsi |
![]() |
---|
TPP ASN Sulsel Dihitung Ulang, Penilaian 75 Persen TPP Cair 75 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.