Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

1.402 Babinsa Kodam XIV Hasanuddin Turun Sosialisasi HPP Gabah Perum Bulog Sulselbar

Keterlibatan prajurit Babinsa Kodam Hasanuddin dalam Program Serap Gabah dan Beras Petani dengan Bulog Sulselbar, adalah melaksanakan pendampingan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
Istimewa/Grup Media Mitra Kodam
SOSIALISASI HPP - Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno saat menaiki traktor di sela panen raya padi di Kabupaten Bone, beberapa waktu lalu.  Kodam XIV Hasanuddin mendukung langkah Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) dalam penerapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terhadap gabah petani. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kodam XIV Hasanuddin mendukung langkah Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) dalam penerapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terhadap gabah petani.

Salah satu bentuk dukungan yang diberikan, dengan mengerahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk mendampingi para petani padi.

Pengerahan Babinsa itu tergabung dalam Satuan Tugas Serap Gabah (Satgas Sergab).

"Secara keseluruhan kita (kerahkan) 1.402 Babinsa. Terlibat dalam Satgas Sergab di 3 Korem ditambah Kodim 1408/Mks," kata Kapendam XIV Hasanuddin, Letkol Arm Gatot Awan Febrianto kepada tribun, Rabu (16/4/2025).

Saat ini lanjut Letkol Gatot, keterlibatan prajurit Babinsa Kodam Hasanuddin dalam Program Serap Gabah dan Beras Petani dengan Bulog Sulselbar, adalah melaksanakan pendampingan.

"(Jadi anggota) memberikan sosialisasi kepada petani tentang harga gabah pembelian Bulog Rp. 6.500," ujarnya.

Baca juga: Penggilingan Minim Hingga Terbatasnya Gudang Jadi Kendala Bulog Palopo Serap Gabah Petani

Lebih lanjut, Gatot menjelaskan, dalam pelaksanaan Serap Gabah, peran TNI diapresiasi oleh Dirut Perum Bulog karena Kinerja Kodim jajaran sangat membantu dan signifikan dalam pendampingan Sergab tersebut.

"Target Bulog Sulselbar sudah terlampaui di angka 119 persen," jelas perwira dua melati ini.

Dipaparkan Letkol Inf Gatot, ada empat tugas utama Babinsa dalam pendampingan petani tersebut.

Pertama, Melaksanakan Sosialisasi kepada Petani bahwa Harga GKP dari Pemerintah Rp6.500 per kilogram.

Kedua, Bersama sama dengan Bulog dalam melindungi Petani dari para Tengkulak.

Ketiga, Mengawal Bulog dalam pembelian Gabah Petani.

Keempat, Bersama sama Bulog mengajak Mitra utk menjual beras ke Bulog.

Baca juga: Sopir Gabah Mengeluh, Antrean Panjang di Bulog Sinjai Bikin Merugi

Sebelumnya diberitakan, Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menegaskan akan memutus kerja sama dan memasukkan ke daftar hitam (blacklist) mitra atau penjual yang terbukti membeli gabah di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar, Fahrurozi, saat berkunjung ke Redaksi Tribun-Timur, Selasa (15/4/2025) malam.

“Kalau ada mitra kami membeli gabah di bawah harga HPP, pasti akan kami blacklist,” ujar Fahrurozi.

Saat ini, HPP untuk gabah kering panen (GKP) ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram.

Namun, di lapangan masih sering ditemukan praktik pembelian gabah di bawah harga tersebut, terutama karena keterikatan petani pada sistem utang-piutang dengan tengkulak sejak masa tanam.

“Faktanya, banyak petani yang terpaksa menjual gabah di bawah HPP karena dari awal sudah berutang untuk kebutuhan produksi seperti benih, pupuk, hingga biaya pekerja,” jelasnya.

Bulog tidak melarang praktik pinjam-meminjam antara petani dan tengkulak, namun tetap mengimbau agar petani menjual hasil panennya sesuai harga yang ditetapkan pemerintah.

"Kami imbau petani jangan menjual di bawah HPP. Sekarang Bulog bahkan siap menjemput gabah langsung dari petani,” tambahnya.

Untuk mempermudah penyerapan gabah, Bulog telah bekerja sama dengan Babinsa di setiap kecamatan.

Petani yang ingin menjual gabah ke Bulog dapat menghubungi Babinsa setempat.

"Total ada sekitar 500 Babinsa di Sulsel yang siap menjadi penghubung antara petani dan Bulog. Jadi tidak ada alasan lagi menjual di bawah harga pemerintah," tegas Fahrurozi.(*)

 


 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved