Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lifter Andalan Sulsel Rahmat Erwin Pindah ke Jatim, Pengamat: Pemprov Introspeksi Diri

Dua atlet angkat besi asal Sulsel, Rahmat Erwin Abdullah dan Ade Rifky Agustian, mengajukan mutasi ke Jawa Timur.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Alfian
@iwfnet
ANGKAT BESI - Lifter asal Makassar Rahmat Erwin pecahkan rekor dunia angkat besi beberapa waktu lalu. Rahmat Erwin kini pindah homebase dari Sulsel ke Jawa Timur. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Olahraga Najib Latandang soroti kepindahan atlet Angkat Besi Sulawesi Selatan (Sulsel) Rahmat Erwin Abdullah yang pernah meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo ke Jawa Timur.

Dua atlet angkat besi asal Sulsel, Rahmat Erwin Abdullah dan Ade Rifky Agustian, mengajukan mutasi ke Jawa Timur.

Surat permohonan mutasi telah diajukan ke Pengurus Besar (PB) PABSI Sulsel.

Surat itu ditandatangani pelatih mereka, Erwin Abdullah.

Legenda PSM Makassar itu, menggap hal itu sebagai pukulan telak untuk dunia olahraga Sulsel.

Hal ini, menurut Najib, bisa diartikan jika Pemprov Sulsel tidak memperhatikan kesejahteraan dan mendukung prestasi atlet-atletnya. 

"Pemprov Sulsel harus instrospeksi terkait perhatian dan dukungannya pada atletnya, prestasi Rahmat ini bukan hanya mengharumkan nama Sulsel, tapi juga nama bangsa Indonesia di even olahraga paling bergengsi dunia," katanya, Sabtu (4/10/2025).

Baca juga: Blak-blakan Jawara Angkat Besi Level Asia Rahmat Erwin Abdullah Pilih Tinggalkan Sulsel

MUTASI ATLET - Atlet Sulsel Rahmat Erwin Abdullah berkompetisi di kelas 73kg putra Asian Games 2022 di Hangzhou, Tiongkok, 3 Oktober 2023. Rahmat Erwin dan Ade Rifky ajukan mutasi ke Jatim. Minim pembinaan di Sulsel jadi alasan, potensi tiga emas PON pun ikut hilang.
MUTASI ATLET - Atlet Sulsel Rahmat Erwin Abdullah berkompetisi di kelas 73kg putra Asian Games 2022 di Hangzhou, Tiongkok, 3 Oktober 2023. Rahmat Erwin dan Ade Rifky ajukan mutasi ke Jatim. Minim pembinaan di Sulsel jadi alasan, potensi tiga emas PON pun ikut hilang. (ist)

Menurutnya, kepindahan Rahmat ini sebenarnya bukan kasus pertama atlet Olimpiade yang hengkang dari Sulsel

Sebelumnya, atlet anggar Sulsel Silvia Koeswandi di era akhir 1980-an, juga pernah meninggalkan Sulsel dengan alasan ikut keluarga ke Jakarta. 

Kepindahan atlet ini terpaksa dilakukan demi mengejar prestasi yang lebih besar.

Najib menyarankan, atlet-atlet berprestasi Sulsel dapat dikaryakan, baik di instansi pemerintahan maupun swasta di Sulsel. Dengan itu, bisa ikut membantu me sejahterakan para atlet.

"Di era sebelumnya, para atlet ada yang direkrut jadi ASN, termasuk saya, ada juga yang di perbankan seperti Pak Ellong Tjandra," ujarnya.

Sekretaris Pengprov Persatuan Angkat Besi Indonesia (PABSI) Sulsel, Attock Suharto, mengatakan pihaknya merasa kehilangan atas kepergian dua atletnya sekaligus bersyukur karena daerah yang dituju akan lebih memperhatikan pembinaan kedua atlet ini.

"Kami bersyukur karena daerah lain lebih  mampu menjanjikan masa depan bagi kedua atlet ini, jangankan pembinaan atlet, dikasih ucapan selamat saja saat juara, baik single event atau multi event," jelasnya.

"Rahmat menang di kejuaraan dunia tidak ada ucapan, ini pelajaran berharga bagi seluruh stakeholder olahraga di Sulsel," tambah dia.

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved