Menag Nasaruddin Umar Teken MoU dengan Kementerian Yordania, Ada Pertukaran Ulama dan Beasiswa
Kerja sama strategis antara Indonesia dan Yordania kembali dijalin melalui Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Kementerian Pendidikan Tinggi
TRIBUN-TIMUR.COM - Kerja sama strategis antara Indonesia dan Yordania kembali dijalin melalui Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Yordania serta Kementerian Urusan Agama, Wakaf, dan Tempat Suci Yordania.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tersebut berlangsung istimewa karena disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Raja Abdullah II di Yordania, Senin (14/4/2025).
Dalam bidang pendidikan, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menandatangani MoU bersama Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Yordania, Azmi Mahafzah.
Sementara di bidang keagamaan dan wakaf, kerja sama ditandatangani Menag Nasaruddin dengan Menteri Urusan Agama, Wakaf, dan Tempat Suci Yordania, Mohammad Al-Khalaileh.
“Kami bersepakat untuk meningkatkan kerja sama pendidikan antara dua negara, baik di jenjang sarjana, pascasarjana, program double degree, maupun pelatihan singkat,” ujar Menag Nasaruddin dalam siaran pers.
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama ini akan meliputi riset bersama, pengabdian masyarakat, pengembangan lembaga pendidikan, dan pengakuan ijazah antarnegara (mutual recognition).
Tak hanya itu, pertukaran tenaga akademik juga menjadi sorotan dalam MoU ini. “Kita akan memperkuat pertukaran dosen, guru besar, mahasiswa, tenaga kependidikan, hingga santri. Termasuk pelatihan bahasa Arab dan studi Islam untuk para pengajar,” kata Menag.
Yang tak kalah penting, sinergi juga menyasar program beasiswa di semua jenjang pendidikan, dari pelajar hingga dosen. Untuk memastikan implementasinya, akan dibentuk komite bersama yang secara rutin menggelar rapat teknis.
Di sektor keagamaan, kedua negara juga menaruh perhatian pada isu-isu strategis.
Menurut Menag, kerja sama ini mencakup sembilan poin penting, mulai dari pertukaran pengalaman hingga partisipasi internasional:
1. Moderasi Beragama dan Pencegahan Ekstremisme
Kedua pihak akan berbagi praktik terbaik dalam membangun toleransi dan mencegah ekstremisme berbasis agama.
2. Pelestarian Warisan Budaya dan Manuskrip Keagamaan
Termasuk pertukaran informasi terkait seni budaya Islam yang bernilai sejarah tinggi.
3. Pengelolaan Masjid dan Pemberdayaan Umat
| Angka Perceraian di Indonesia Memasuki Fase Mengkhawatirkan |
|
|---|
| Di Vatikan, Menag Nasaruddin Umar Kenang Persahabatannya dengan Paus Fransiskus |
|
|---|
| Nasaruddin Umar Bentuk Satgas, Bertugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Anak |
|
|---|
| Jusuf Kalla Akan Bicara soal Masjid dan Perdamaian di Hadapan Tokoh Lintas Agama di Roma |
|
|---|
| Cegah Pelanggaran Sejak Dini, Menag Tekankan Pengawasan Berbasis Risiko |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.