Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Legislator PKS Kritik Andi Sudirman, Sudah Dua Kali Absen Rapat Paripurna Hasil Reses

Rapat Paripurna penyampaian hasil reses masa sidang II tahun 2024-2025 baru saja berlangsung di Kantor DPRD Sulsel pada Senin (14/4/2025) siang.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
Tribun-Timur.com
DPRD SULSEL- Legislator PKS Yeni Rahman saat menyampaikan pendapat dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Senin (14/4/2025) siang. Yeni Rahman kecam ketidakhadiran  Gubernur Sulsel Andi Sudirman.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Legislator DPRD Sulsel Yeni Rahman resah. Dua kali Gubernur Sulsel Andi Sudirman absen di Rapat Paripurna penyampaian hasil reses.

Rapat Paripurna penyampaian hasil reses masa sidang II tahun 2024-2025 baru saja berlangsung di Kantor DPRD Sulsel pada Senin (14/4/2025) siang.

Lagi-lagi, Andi Sudirman absen dalam rapat tersebut. Andi Sudirman mengutus Asisten Pemprov Sulsel Muhammad Arafah.

"Dua kali penyampaian hasil reses beliau tidak hadir. Pasti kita bertanya-tanya ada apa? Apakah paripurna penyampaian hasil reses dianggap tidak penting? Diutusnya juga kan kalau di podium terhormat itu minimal sekda kan, kan kalau tidak bisa juga ada wagub," kata Yeni Rahman.

Yeni Rahman resah dengan sikap Gubernur Sulsel yang absen dalam rapat.

Padahal momen penyampaian hasil reses penting sebagai ruang menyalurkan aspirasi ke meja eksekutif.

Legislator membawa daftar keresahan masyarakat di pelosok daerah.

Tujuannya sampai ke telinga Gubernur Sulsel untuk ditindak lanjuti.

"Terkait penyampaian reses ini sangat penting. Kita memimpin selalu atas nama kepentingan rakyat,. Kalau atas nama rakyat tapi tidak mau mendengar aspirasi rakyat, kita menganggap sesuatu yang bias juga," kata Yeni Rahman.

Baca juga: Gubernur Sulsel Andi Sudirman Tak Hadiri Rapat Paripurna, Yeni Rahman: Tak Hargai Aspirasi Rakyat

Baca juga: DPRD Sulsel Soroti Kinerja Pemprov Soal BPJS dan Utang, Andi Sudirman Mangkir Rapat Paripurna

Yeni menyebut memang akan ada laporan hasil reses secara administratif.

Namun, menurutnya hal substansial ini penting untuk dibicarakan secara tatap muka.

Tak cukup hanya disampaikan melalui lembaran administratif 

"Ini memang sesuatu substansial dan penting. Mendengar saja tidak, apalagi membaca hasil reses kami.  Minimal ada didengar (ketika hadir), memang tidak mungkin mau dibaca semua, tapi ada yang krusial disetiap kabupaten, yang bisa di intervensi karena kewenangan provinsi," jelas Yeni Rahman.

Yeni mengaku jika Gubernur tidak bisa hadir, ada sosok wakil gubernur.

Berurut hingga ke jabatan Sekretaris Daerah (Sekda).

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved