Opini Qudratullah
Pop Culture dan Gaya Komunikasi Gen Z di Media Sosial
Berbeda dengan generasi sebelumnya, mereka memiliki gaya komunikasi yang lebih visual, cepat, dan interaktif, dipengaruhi oleh pop culture yang terus
Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk memahami dan beradaptasi dengan perubahan ini, terutama dalam bidang pendidikan, bisnis, dan komunikasi sosial.
Dengan memahami bagaimana Gen Z berkomunikasi, kita dapat lebih efektif dalam menjangkau mereka serta membangun jembatan komunikasi yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Pop culture telah menjadi elemen yang sangat berpengaruh dalam kehidupan Gen Z, membentuk cara mereka berkomunikasi, berinteraksi, dan mengekspresikan diri di era digital.
Sebagai generasi yang lahir dan tumbuh dalam perkembangan pesat teknologi, Gen Z sangat terpapar dengan budaya populer yang menyebar melalui berbagai media sosial seperti TikTok, Instagram, Twitter, dan YouTube.
Tren yang muncul dari dunia hiburan, fashion, game, hingga influencer media sosial secara langsung memengaruhi gaya komunikasi mereka, baik dalam lingkup formal maupun informal.
Salah satu dampak utama pop culture terhadap komunikasi Gen Z adalah kecenderungan mereka untuk menggunakan bahasa yang lebih santai dan ringkas. Generasi ini akrab dengan istilah slang yang berkembang di dunia maya, seperti "vibes," "simp," "slay," dan "rizz."
Kosakata ini sering kali berasal dari tren global yang muncul dalam film, musik, atau media sosial, kemudian menyebar dengan cepat melalui meme dan interaksi digital.
Cara komunikasi ini mencerminkan identitas dan keunikan mereka, sekaligus menjadi bentuk solidaritas kelompok dalam komunitas daring.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.