Palopo Titik Kebangkitan Ekonomi Semenanjung Teluk Bone

Oleh : A. RAHMAN

Ketua PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Sulawesi Selatan  Periode 2007-2009

TRIBUN-TIMUR.COM - Palopo menjadi titik tolak kebangkitan ekonomi di semenanjung teluk Bone berada di posisi strategis lalu lintas darat, laut dan udara baik di Luwu raya maupun kabupaten yang berada di kawasan teluk Bone.

 Sebuah daerah yang memiliki potensi ekonomi dengan segudang komoditi pertanian, perkebunan dan potensi wisata serta sumber daya alam yang melimpah.

Infrastruktur yang memadai menjadi modal utama bagi Kota idaman ini untuk menjadi titik tolak kebangkian ekonomi di semenanjung Teluk Bone.

Tepat 23 Tahun kiprah Kota Palopo sebagai sebuah pusat akselerasi perekonomian di kawasan Teluk Bone menjadi momentum bagi daerah primadona ini untuk menata pola kebangkitan ekonomi dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang bisa mendatangkan investasi diberbagai sektor.

Kalau kita berdiri menatap laut tenang di sepanjang pantai yang menyusuri sepanjang Kota, kelihatan potensi besar apabila dikelola dan dioptimalkan.

Peran masyarakat nelayan dalam menjadikan laut tenang sebagai kawasan produksi komoditi perikanan yang mendunia, sepanjang laut membentang itu akan menjadi ikon komuditas perikanan jika ditata dengan baik. 

Bentangan alam dengan pantai tenang tak berombak itu tidak perlu direklamasi lagi, akan tetapi cukup menyediakan alur dan komoditi yang ingin dikembangkan karena sangat berpotensi jika dikelola dengan baik.

Sektor produksi perikanan dan kelautan ini ditunjang dengan kehadiran kawawan industri palopo yang menjadi lokomotif dari seluruh komoditi.

Keberadaan Kawasan industri Palopo semakin menambah daya tarik investasi untuk memenuhi kebutuhan sepanjang kawasan dan berkonstribusi bagi ketersediaan berbagai kebutuhan pangan.

Apabila seluruh hasil bumi dan sumber daya alam dipusatkan produksinya di Kawasan Industri Palopo, maka tidak menutup kemungkinan akan bisa menyuplai berbagai kebutuhan di luar kawasan Teluk Bone.

Daratan Kota Palopo masih cukup memadai untuk menunjang segala aktifitas perekonomian sehingga reklamasi tidak menjadi kebutuhan yang mendesak.

Penataan daerah pesisir berupa sentra produksi hasil laut dan pariwisata akan menambah geliat perekonomian yang berimbang antara daerah pesisir dan daratan.

Pengaturan tata ruang laut untuk mendorong peran nelayan tradisional akan membangkitkan produksi perikanan berbasi masyarakat nelayan.