Mengapa Gelandangan Makin Menjamur di Makassar?
Tak jarang mereka sampai tidur di tepi jalan demi menunggu belas kasih pengendara yang melintas.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gelandangan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjamur selama sebulan terakhir.
Gelandangan kerap dijumpai di sudut-sudut jalanan Kota Makassar.
Tak jarang mereka sampai tidur di tepi jalan demi menunggu belas kasih pengendara yang melintas.
Mirisnya, anak kecil ikut dilibatkan, hidup berdampingan dengan polusi kendaraan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Sulsel Abdul Malik Faisal menyebut gelandangan kini dijadikan sebagai sebuah pekerjaan menguntungkan.
"Gelandangan ini (sudah jadi) profesi, sebagian besar sudah terkoordinir," kata kata Abdul Malik saat ditemui Tribun-Timur.com pada Senin (7/4/2025) malam.
"Penanganan di lapangan itu ada koordinir," jelasnya.
Abdul Malik menyebut mereka berdatangan dari beberapa daerah untuk mengadu nasib ke Makassar dengan menjadi gelandangan.
Selama Ramadhan lalu, fenomenanya sudah menjamur.
"Ada beberapa kabupaten seperti Takalar, Sinjai, Gowa, Jeneponto ada datang saat puasa dan dekat lebaran," kata Abdul Malik.
"Tapi sekarang sudah kembali," jelasnya.
Penanganan memang dilakukan lewat kerjasama dengan Dinsos Kabupaten/kota.
Hanya saja jumlahnya cukup banyak, dan usai ditangani mereka kembali ke jalan.
"Ada sempat kami tangani dititip Dinsos Makassar 12 orang kami titip di sana," kata kata Abdul Malik.
"Kami kerjasama dengan Dinsos Gowa, Makassar untuk tangani ini, tapi mereka kembali lagi," jelasnya.
Padahal, kata Abdul Malik Faisal, sudah banyak pekerjaan di desa dibandingkan kota.
Di perkotaan, tingkat pengangguran begitu tinggi.
“Orang di perkotaan bilang kalau di kota itu banyak pengangguran. Sehingga lebih mudah ada pekerjaan kalau di pedesaan, seperti bertani atau berkebun,” jelasnya.
Penanganan terhadap gelandangan sejatinya dilakukan dengan pendampingan melalui UPT milik Dinsos melalui kolaborasi provinsi dan kabupaten/kota.
Pemberdayaan dilakukan dengan memberikan skill dan kompetensi khusus sehingga bisa memiliki usaha di masyarakat hingga tidak lagi menggantungkan hidup di tepi jalan. (*)
11 Fasilitas Publik di Sulsel Rusak Saat Kerusuhan, Sekretariat DPRD Sulsel |
![]() |
---|
Sidrap Tak Hanya Pasok Beras ke Makassar, tapi Juga Kerja Sama Pemerintahan |
![]() |
---|
Rahasia Mesin Awet: Jadwal Ganti Oli Motor Matic yang Sering Terabaikan |
![]() |
---|
Bloedus Padel Battle Ajang Silaturahmi, Tim Munafri Arifuddin Lawan Solihin Kalla |
![]() |
---|
RT RW Garda Terdepan Urban Farming, Siap Sukseskan Pertanian Kota dan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.