Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polres Parepare

BREAKING NEWS: Tahanan Narkoba Polres Parepare Tewas Diduga Dianiaya, Keluarga: Tulang Rusuk Patah

Pihak keluarga menduga MR meninggal dunia setelah menerima kekerasan fisik yang dilakukan oknum polisi Polres Parepare.

|
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / RACHMAT ARIADI
TAHANAN MENINGGAL - Suasana rumah duka tahanan narkoba Mapolres Kota Parepare, berinisial MR (50). Pihak keluarga menduga korban meninggal setelah dianiaya di dalam sel. 

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE -- Tahanan narkoba di Mapolres Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial MR (50) meninggal dunia.

Pihak keluarga menduga MR meninggal dunia setelah menerima kekerasan fisik yang dilakukan oknum polisi Polres Parepare.

"Ini adek saya. Meninggal dunia kemarin malam," kata kakak korban, Agusalim saat ditemui Tribun-Timur.com, Kamis (3/4/2025) malam.

Agusalim mengungkapkan, adiknya menghembuskan nafas terakhirnya setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau pada Rabu (2/4) kemarin.

Kata dia, sebelum menjalani perawatan di ruah sakit, MR sudah mengeluhkan sakit di dalam sel narkoba Polres Parepare di Lariang Kelurahan Galung Maloang, Kecamatan Bacukiki.

"Malam takbiran itu, ada keluarga datang menjenguk memberikan makanan. Di sana adik saya sudah tidak bisa bergerak karena sakit, makanya kami meminta izin polisi agar dilarikan ke rumah sakit, tapi korban disuruh jalan kaki ke rumah sakit dengan keadaan seperti itu," ungkapnya.

"Sempat di RS Khadija tapi ditolak, kemudian dirujuk ke RSUD Andi Makkasau," ucapnya.

Di rumah sakit, keluarga sudah curiga dikarenakan sekujur tubuh MR lebam. Bahkan, tulang rusuk MR patah.

Agusalim mengucapkan, adiknya itu sempat menceritakan kepada beberapa saudaranya yang lain, kalau selama di dalam sel dirinya sering dianiaya oleh oknum polisi.

"Sadar sebelum masuk ruang ICU, itu mi dia masih bicara di ruang perawatan kepada adik saya kalau dia sering dipukuli. Setelah itu masuk ICU meninggal mi juga," ujarnya.

"Banyak luka lebam di tubuhnya, kemudian tulang rusuknya itu menonjol seperti patah. Makanya kami duga itu yang membuatnya sakit terus meninggal," bebernya.

Pihak keluarga pun telah melaporkan dugaan penganiayaan tersebut ke pihak Propam Polres Parepare.

"Sudah kami laporkan ke Propam, kami minta keadilan di sini. Polisi yang menganiaya adik kami harus ditindak," tegas Agusalim.

Hingga kini, jurnalis Tribun-Timur masih berusaha mengkonfirmasi pihak Polres Parepare mengenai dugaan tindak penganiayaan tersebut, namun belum mendapat jawaban.(*)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved