Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Saparuddin Santa

PSU Palopo: Puncak Pertarungan Elit Partai dan Tokoh Politik Sulsel

Dengan Daftar pemilih tetap terakhir yang di tetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum ( KPU) sebanyak 125.572 pemilih dan jumlah TPS 260.

Editor: Sudirman
Saparuddin Santa
OPINI - Saparuddin Santa Direktur Eksekutif Visi Indonesia Consulting 

Kekalahan telak ini tentu memukul semangat dan psikologi pasangan ini dan para pendukungnya, diakui atau tidak.

Dengan tebaran kerja-kerja sosial yang sudah dilakukan oleh Putri Dakka jauh sebelum Pileg dan Pilwali, dan bahkan sebagian
besar kegiatan tersebut di hadiri dan dikerjakan langsung oleh Putri Dakka, tapi nyatanya masyarakat yang memilihnya sangat sedikit.

Kegagalan ini tentu harus menjadi perhatian dan evaluasi mendalam oleh tim dan partai pengusung. PDI-P, PAN, PPP mesti mengerakkan seluruh mesin partainya.

Dalam catatan penulis, selama aktif memantau dan melakukan survei di wilayah Luwu Raya ( termasuk Palopo) salah satu faktor utama kegagalan para calon meraih suara maksimal adalah manajemen tim dan logistik yang tidak terukur.

Manajemen tim yang dimaksud adalah “pengelolaan isu dan program, kinerja tim, serta jumlah logistik”.

Khusus Palopo, dalam sebuah survei yang lembaga kami lakukan sebulan sebelum pemilihan lalu, tepatnya di bulan Oktober 2024, terdapat anomali di kalangan pemilih, termasuk pemilih pemula dan gen Z ( pemilih yang seharusnya menjadi “pembeda”).

Mereka, tidak lagi memilih karena faktor figur ataupun investasi sosial para calon sebelumnya.

Mereka memilih karena faktor “kebutuhan” saat itu juga. Jadi akhirnya, para calon ( yang jumlah suara terakhirnya kecil )
terjebak pada; antara meyakini kinerja dan verifikasi akhir tim, dan kemampuan logistik berdasarkan kebutuhan di last minute.

Ini harus menjadi faktor perhatian semua calon, terutama yang merasa kemampuan logistiknya terbatas.

Di butuhkan strategi dan manajemen pengelolaan tim dan logistik yang terukur.

Menjaga Demokrasi dan Palopo yang damai

Apapun itu, dan siapapun yang ikut serta dalam pertarungan penentu Pilwali Palopo, sebagai warga negara yang baik, kita perlu mengajak semua pihak yang akan “melibatkan” diri dalam Mengepung Palopo, agar tetap menjaga kondisi tetap aman dan kondusif.

Bahwa politik hanya sebuah jalan, cita-cita utama adalah menjaga keberlangsungan demokrasi yang sehat, yang mampu melahirkan pemimpin yang di cintai warga dan mensejahterahkan masyarakat.

Lima tahun itu singkat untuk membangun sebuah daerah, jangan sampai perbedaan pilihan membuat gesekan tajam sehingga memperkeruh suasana dan justru melahirkan kepemimpinan yang di benci dan akhirnya tidak amanah dalam
mensejahterahkan warga Palopo.

Pilwali Palopo adalah milik orang Palopo. Masa depan kesejahteraan warga Palopo tidak di tentukan oleh para elit ataupun kekuatan dari luar Palopo, tapi oleh masyarakat Palopo sendiri.

Penyelenggara ( KPU) mesti benar-benar jujur dan adil dalam memperlakukan semua calon. Tabe, salamakki bertanding. Jaga Palopo.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved