Itikaf

Oleh:

Ustaz Kamaruddin Mustamin

Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM - Detik-detik terakhir Ramadan tradisi Nabi SAW adalah itikaf.

Itikaf secara bahasa artinya berdiam diri di masjid, terutama 10 terakhir Ramadan. 

Hadis Nabi SAW itikaf 10 terakhir Ramadan dan Nabi meninggal istrinya mempraktikkan juga itikaf.

Tujuannya adalah taqarrub ilallah, mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Apa yang dilakukan orang i'tikaf di masjid?

Memperbanyak salat sunah, misalnya Salat Taubat, Salat Hajat. 

Waktu itikaf 24 jam, bukan hanya di malam hari, siang hari juga bisa di 10 terakhir Ramadan.

Selain salat sunnah, bisa saja orang mengaji sepanjang malam, membaca al-Qur'an, mentadaburi al-qur'an, bertadarus bersama.

Kemudian dzikir. 

Barang siapa yang enggan berzikir, malas berzikir, kata Allah SWT 'Saya sempitkan kehidupannya'.

Alhamdulillah kita masih dipertemukan Ramadan ini.

Mari kita kencangkan ikat pinggang kita.

Nabi 10 terakhir Ramadan mengencangkan ikat pinggangnya, lebih banyak datang di masjid itikaf.

Karena alangkah ruginya kita mendapatkan Ramadan tetapi kita tidak bisa mendapatkan apa-apa.

Sebagai motivasi ibadah, kita jadikan Ramadan ini sebagai Ramadan terakhir karena tidak ada jaminan tahun depan kita bisa masih menjumpai Ramadan. 

Jadi kita tidak boleh bermain-main di Ramadan tahun ini, betul-betul maksimalkan waktu kita untuk beribadah, membaca al-Qur'an, memperbanyak salat terutama salat tahajud.

Adapun niat i'tikaf yakni Nawaitu an'itikafa fi hadzal masjidi lillahi ta'ala.

Bisa juga niatkan selama sebulan.

Oleh karena itu saya mengimbau kepada kita semuanya, terutama pada diri saya, kita minta sama Allah SWT kesehatan supaya kita konsisten iktikaf 10 terakhir Ramadan. 

Mudah-mudahan InsyaAllah seluruh amal-amal ibadah kita diterima di sisi allah SWT.

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)