Syiar Ramadhan 2025
Bacaan Dzikir Harian Imam Al-Ghazali, Amalkan Agar Hati Jadi Tenang
Ada dua hati yang harus diobati, yaitu Qalbun Maridun dan Qalbun Mayyidun.
Oleh:
Ustaz Kamaruddin Mustamin
Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Hati ada tiga macam, menurut Imam Al-Ghazali, yaitu Qalbun Maridun (hati yang sakit, Qalbun Mayyitun (hati yang mati), dan Qalbun Salimun (hati yang sehat).
Ada dua hati yang harus diobati, yaitu Qalbun Maridun dan Qalbun Mayyidun.
Ciri-ciri hati yang mati adalah ketika mendengarkan azan, dia tidak peduli.
Ketika kita menyampaikan kebenaran, tetapi dia tidak menghiraukan, ini menjadi pertanda bahwa hatinya sudah mati dan pendengarannya sudah tertutup.
Hati yang sakit dapat terlihat ketika tetangganya membeli kipas angin, dia merasa kipas angin itu yang berputar.
Ketika tetangganya membeli kulkas, dia merasa kedinginan.
Ketika tetangganya naik jabatan, dia merasa tersiksa.
Ini adalah tanda bahwa hatinya bermasalah.
Cara mengobati hati yang bermasalah ini, kata Allah SWT 'Ala bidzikrillahi tathmainnul qulub' artinya 'Ketahuilah, dengan dzikir menyebut nama Allah SWT, hati menjadi tenang.
Imam Al-Ghazali mengajarkan kita untuk mengerjakan wirid setiap hari, dengan wirid yang berbeda-beda.
Misalnya Hari Sabtu mengucapkan kalimat "Lailahaillallah" sebanyak 1.000 kali.
Dzikir ini bisa dicicil setiap salat lima Waktu, Subuh, Duhur, Asar, Magrib, dan Isya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.