JEC ORBITA Makassar Kupas Tuntas Glaukoma, si Pencuri Penglihatan
Acara diikuti puluhan peserta di Auditorium Afifudin RS Mata JEC ORBITA @ Makassar, Jalan Masjid Raya, Sabtu (15/3/2025).
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rumah Sakit (RS) Mata JEC ORBITA @ Makassar menggelar JEC Public Seminar dalam rangka World Glaucoma Week.
Acara diikuti puluhan peserta di Auditorium Afifudin RS Mata JEC ORBITA @ Makassar, Jalan Masjid Raya, Sabtu (15/3/2025).
Adapun tema yang diangkat yakni "Waspada Glaukimia, si Pencuri Penglihatan: Kenali, Cegah, dan Lindungi Penglihatan Anda dan Kebutaan".
Pembicara, Dr Dewi Nugrahwati Putri SpM, Dr Hanna Aulia Namirah SpM, dan Dr Mirella Afifudin SpM MKes, serta dr A Tenrisanna Devi SpM(K) MARS selaku moderator.
Mereka membahas lebih mendalam tentang glaukoma, mulai gejala, fakta di balik penyebab glaukoma, hingga penanganan terkini glaukoma.
Salah satu pembicara, Dr Hanna Aulia Namirah SpM menjelaskan bahwa glaukoma sendiri sering dikenal luas masyarakat sebagai Si Pencuri Penglihatan.
“Kenapa dibilang pencuri penglihatan, karena kadang pasien tidak sadar sampai dia sudah ada gejala cukup berat. Misal penglihatannya sudah semakin menyempit. Pasien baru sadar kalau (gejalanya) cukup berat,” jelasnya, saat ditemui Tribun-Timur.com.
Untuk mengenali lebih awal glaukoma, diperlukan pemeriksaan awal atau screening.
dr Mira, sapaan akrab Hanna Aulia Namirah, memaparkan screening bisa dilakukan terutama ketika usia di atas 40 tahun.
Selain itu, screening dilakukan ketika ada keluarga dekat yang sudah diagnosa dengan glaukoma, misalnya orang tua, saudara kandung, ataupun saudara dari orang tua.
Meskipun begitu, orang tanya faktor risiko pun data melakukan pemeriksaan screening glaukoma.
“Faktor genetik sangat besar, orang dengan keluarga yang didiagnosa Glaukoma, resiko meningkat 6 kali lebih tinggi dibandingkan orang normal,” paparnya.
Penyebab
Lebih lanjut, dr Mira menambahkan bahwa penyebab glaukoma akibat rusaknya saraf mata, utamanya karena tekanan bola mata yang meningkat.
Hal ini menyebabkan lapang pandangan yang makin lama makin menyempit.
“Kadang orang menganggap glaukoma sama dengan tekanan bola mata meningkat, tapi ternyata walaupun tekanan bola mata normal, masih bisa terkena glaukoma,” kata dr Mira.
“Ini berhubungan dengan kondisi iskemik atu kekurangan pasokan oksigen ke saraf mata,” tambahnya.
Prof Dwia, Ali Ngabalin, Ketua KPID Melayat ke Rumah Aswar Hasan |
![]() |
---|
Harga Emas 14 Agustus 2025 Kota Makassar, Turun Dikit |
![]() |
---|
PSM Makassar Serahkan Jersey Nomor 01 ke Wali Kota Munafri Arifuddin |
![]() |
---|
Head to Head Bhayangkara FC vs PSM Makassar, The Guardians vs Juku Eja Batal Main Malam |
![]() |
---|
15 Siswa Luwu Dapat Kesempatan Sekolah Gratis di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.