Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3 Daerah Sulsel Jadi Pasar Narkoba versi Irjen Yudhiawan, Penyebab Dibongkar

Bahkan Irjen Yudhiawan menyebut ada tiga wilayah yang menjadi pasar peredaran narkoba.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com/Kompas.com
NARKOBA SULSEL - Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan saat dihampiri di sela buka puasa bersama Forkopimda Sulsel di Rumah jabatannya, Jl Andi Mappaodang, Kecamatan Tamalate, Makassar, Kamis (13/3/2025). Irjen Pol Yudhiawan menyebut Parepare, Pinrang dan Sidrap pasar utama peredaran narkoba di Sulsel. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Irjen Pol Yudhiawan mengungkap maraknya peredaran narkoba di Sulsel.

Bahkan Irjen Yudhiawan menyebut ada tiga wilayah yang menjadi pasar peredaran narkoba.

Hal itu diungkap Irjen Yudhiawan di akhir masa jabatannya sebagai Kapolda Sulawesi Selatan. 

Hal itu dibeberkan, Yudhiawan saat dihampiri di sela buka puasa bersama Forkopimda Sulsel di Rumah jabatannya, Jl Andi Mappaodang, Kecamatan Tamalate, Makassar, Kamis (13/3/2025).

"Sidrap, Pinrang, Parepare pasar narkoba. Malah narkoba di sini luar biasa peredarannya, karena kenapa, mungkin banyak permintaan jadi narkoba itu selalu ada," kata Yudhi.

Maraknya peredaran narkoba di Sulsel lanjut Yudhi, juga dibuktikan dengan banyaknya jumlah tahanan kasus tersebut.

"Di Sulawesi Selatan, narkoba sangat tinggi, tahanannya 90 persen narkoba," ungkap Yudhi.

"Di Lapas 75 persen narkoba, 25 persen itu tindak pidana yang lain, karena kenapa, permintaan narkoba tinggi sekali," bebernya.

Untuk menekan peredaran gelap narkoba tersebut, dirinya mengaku selama 5 setengah bulan terakhir menjabat Kapolda Sulsel, telah melakukan berbagai upaya.

Salah satunya, upaya penindakan terhadap internal agar tidak ada oknum yang coba-coba bermain dalam kasus narkoba tersebut.

"Makanya itu, saya mulai menertibkan anggota saya juga, anggota jangan sampai ada yang makai, pakai sekali atau dua kali hukumannya berat, saya yakin PTDH," tegasnya.

Bahkan dirinya mengaku, tidak segan menerapkan pemecatan tidak hormat kepada anggota yang terlibat.

"Terus juga anggota yang sebagai bandar langsung di PTDH seperti kemaren, ada kan," jelasnya.

Yudhi pun merespon Kasat Narkoba Polres Bone, AKP Aswar yang viral diduga meminta uang damai ke pelaku Rp 80 juta.

"Pecat, terus kemudian termasuk penyidik, yang memeras dengan masalah narkoba dia peras, masalahnya sama saja, pecat, dia tidak sayang mau jadi polisi susah," lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved