Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jenderal Asal Makassar Brigjen Farid Amansyah Dapat Jabatan Baru Sespusdokkes Polri

Brigjen dr Farid Amansyah salah Jenderal Asal Makassar berkarier cemerlang di Mabes Polri, kini promosi jadi SESPUSDOKKES POLRI.

Editor: Ari Maryadi
Instagram
MUTASI POLRI - Brigjen dr Farid Amansyah salah Jenderal Asal Makassar berkarier cemerlang di Mabes Polri. Ia dimutasi sebagai SESPUSDOKKES POLRI. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Jenderal Asal Makassar Brigjen dr Farid Amansyah dimutasi.

Pria kelahiran Makassar 9 Januari 1970 itu dimutasi jadi SESPUSDOKKES POLRI.

Sebelumnya ia bertugas di Bareskrim Polri.

"BRIGJEN POL D.r dr. FARID AMANSYAH, Sp.PD. NRP 70012136 PATI BARESKRIM POLRI (PENUGASAN PD BNN) DIANGKAT DLM JBTN BARU SBG SESPUSDOKKES POLRI TK," demikian bunyi STR Kapolri yang dilihat Tribun Timur Kamis (13/3/2025).

Mutasi Polri itu tertuang dalam Surat Telegram Rahasia yang diterbitkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo nomor 488/III/2025 tanggal 12 Maret 2025.

Brigjen dr Farid Amansyah salah Jenderal Asal Makassar berkarier cemerlang di Mabes Polri.

Ia bukan lulusan Akpol. Ia jenderal berlatar dokter.

Doktor Lulusan Unhas

Dokter pertama asal Sulsel berpangkat Jenderal di Kepolisian Republik Indonesia, Brigjen (Pol) dr Farid Amansyah Sp PD Finasim berhasil menyelasaikan studi doktor di Universitas Hasanuddin, Makassar,Senin (9/1/2023)

Brigjen (Pol) dr Farid meneliti disertasi berjudul ‘Peran Secrotome Mesenchymal Stem Cells Hypoxia dalam Memperbaiki Fibrosis Hati (Studi Eksprerimen Analisis Terhadap IL-4, IL-13, IL-10, TGF-BETA, dan SMA-Sel Stella Pada Animal Model Fibrosis yang Diinduksi CCL4)'

Brigjen Farid Amansyah saat ini menjabat Direktur Pascarehabilitasi Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional BNN sejak 26 Juli 2022 hingga sekarang.

Alumni SMAN 11 Makassar ini menemukan bahwa terdapat penurunan yang signifikan dari persentase area densitas kolagen pada kelompok SH-MSC.

Ia juga menemukan SH-MSC secara optimal menurunkan ekspresi gen TGF-β pada fibrosis hati.

Dijelaskan, terdapat penurunan ekspresi α-SMA pada jaringan hati setelah pemberian SH-MSC.

SH-MSC juga mampu menurunkan kadar SGPT secara signifikan dan terdapat tren penurunan pada kadar SGOT.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved