Makassar Mulia

Setelah Lurah, Wali Kota Makassar Siapkan Mutasi Camat dan Kabid: Tugas Kita Tidak Mudah

Humas Pemkot Makassar
MUTASI PEJABAT - Suasana pelantikan 263 Pejabat Pemkot Makassar di Tribun Lapangan Karebosi Jl Jenderal Ahmad Yani, Senin (29/9/2025). Mutasi lurah rampung, giliran camat, sekretaris, dan kepala bidang menunggu rotasi. Wali Kota Makassar tegaskan penyegaran birokrasi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Mutasi lurah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dilaksanakan, Senin (29/9/2025).

Sebanyak 136 lurah lengser dari jabatannya.

Ada yang menjadi kepala subbagian, bahkan kepala seksi.

Mutasi ini bukan akhir.

Gerbong selanjutnya masih berjalan.

Camat, sekretaris, kepala bagian, dan kepala bidang tinggal menunggu giliran.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyampaikan, penyegaran penting untuk memperkuat tatanan birokrasi.

Pejabat tidak boleh terlalu lama menempati satu posisi.

Mereka perlu ruang pengabdian berbeda agar kapasitas dan kemampuan terus berkembang.

Selain penyegaran, sejumlah jabatan struktural di Pemkot Makassar masih kosong.

Munafri Tawarkan Creative Hub untuk Redam Tawuran Pemuda Tallo

"Inilah yang kita harus isi lagi. Ada beberapa yang kita akan maksimalkan supaya terisi dan orang-orang yang ada dalamnya punya tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan," ucap Munafri usai pelantikan pejabat pengawas di Tribun Lapangan Karebosi, Jl Jenderal Ahmad Yani, Selasa (30/9/2025).

Ia menegaskan, roda pemerintahan bisa tersendat jika struktur pejabat tidak lengkap.

Karena itu, mutasi dan pengisian jabatan harus memperhatikan kemampuan ASN dalam menjalankan tugas.

"Camat berikutnya, masih banyak sekali. Ada sekretaris, seklur (sekretaris lurah), kepala bagian, kepala bidang," ujarnya.

Munafri menyebut mutasi dalam pemerintahan hal lumrah.

Tidak baik jika pejabat terlalu lama di satu posisi.

Ini bagian dari jenjang dan perjalanan karier.

Semua ASN memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

Ia juga berpesan agar pejabat yang dilantik melibatkan keluarga sebagai penyemangat dan motivasi dalam menjalankan tugas.

"Ke depan tugas kita tidak mudah. Angka stunting yang harus kita turunkan, TBC yang harus kita turun ke bawah, angka-angka pengangguran yang harus kita tekan secara bersama-sama," pesannya.

"Saya berharap di tugas yang baru ini pengabdiannya tidak boleh kendor. Berbagai macam program yang akan kita jalankan ke depan," sambungnya.

Kepala BKPSDMD Kota Makassar Kameloa Thamrin Tantu menyampaikan, pihaknya masih mendata ASN yang akan dipromosi maupun dimutasi.

BKPSDMD sedang menginput nama-nama pengisi jabatan lewat aplikasi Integrasi Mutasi (I-Mut) milik BKN.

Setelah penginputan, BKN akan memproses usulan tersebut. Rekam karier ASN menjadi pertimbangan utama.

BKN akan mengkurasi pangkat, penilaian, dan rekam jejak ASN secara keseluruhan.

"Mudah-mudahan tidak lama (prosesnya), karena kalau lama kan berarti roda pemerintahan juga agak macet," tuturnya.

Memi sapaan Kameloa menyampaikan, meski 263 pejabat pengawas atau eselon IV telah dilantik, masih banyak posisi kosong di kelurahan.

"Iya, masih banyak. Jadi memang masih perlu tahapan. Sedangkan kita memang untuk mendudukkan satu orang, itu butuh banyak persyaratan yang kita mesti penuhi," katanya.(*)