Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Stok Kurang, Harga Cabai di Pasar Sudu Enrekang Tembus Rp 90 Ribu Per Kg

Bawang putih juga mengalami kenaikan harga, kini menjadi Rp 45 Ribu/kilo, sebelumnya Rp 40 Ribu/kilo.

TRIBUN-TIMUR.COM/Muhammad Nur Alqadri
HARGA CABAI - Pedagang di pasar Sudu Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulsel menjual cabai, Jumat (7/3/2025). Harga bahan pokok di Pasar Sudu, mengalami kenaikan hingga 80 persen termasuk harga cabai. 

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Harga bahan pokok terus mengalami lonjakan harga hingga puluhan ribu.

Pantauan Tribun-Timur.com, Jumat (7/3/2025) sore di Pasar Sudu, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulsel, terpantau ramai pembeli.

Salah satu pedagang, Nining (35) menyebutkan jika harga bawang merah saat ini mengalami kenaikan harga menjadi Rp 30 Ribu/kilo, di Februari sebelumnya harganya Rp 25 Ribu/kilo.

Bawang putih juga mengalami kenaikan harga, kini menjadi Rp 45 Ribu/kilo, sebelumnya Rp 40 Ribu/kilo.

Kemudian untuk cabai kata Nining, kini harganya naik menjadi dua kali lipatnya, Nining menyebut harganya kini Rp 90/kilogram, sebelumnya harganya Rp 50 Ribu.

"Kalau cabai keriting harganya sekarang Rp 50 Ribu, sebelumnya itu harganya Rp 25 Ribu, kemudian untuk cabai teropong harganya sekarang Rp 40 Ribu, dulunya Rp 20 Ribu," tutur Nining saat ditemui di Tokonya.

Baca juga: Harga Cabai Kian Naik, Gubernur Sulsel Ajak Tanam di Pekarangan Rumah

PUSAT NIAGA PALOPO - Suasana Pusat Niaga Palopo atau Pasar Sentral sehari jelang bulan suci Ramadhan, Jumat (28/2/2025). Cabai mengalami kenaikan harga dua hari jelang Ramadhan.
PUSAT NIAGA PALOPO - Suasana Pusat Niaga Palopo atau Pasar Sentral sehari jelang bulan suci Ramadhan, Jumat (28/2/2025). Cabai mengalami kenaikan harga dua hari jelang Ramadhan. (tribun timur/Andi Bunayya Nandini)

Kemudian untuk minyak, telur dan terigu, Nining menyebut harganya tidak mengalami kenaikan yang terlalu signifikan dibanding bumbu dapur lainnya.

"Semisal kalau terigu dia naiknya paling naiknya seribu, jadi memang yang mengalami lonjakan harga itu bumbu," tuturnya.

Untuk bumbu dapur seperti cabai yang mengalami lonjakan harga dua kali lipat, menurut Nining harganya naik dikarenakan kurangnya stok produksi dari petani.

"Faktor pengiriman (Distribusi), baru permintaan banyak, jadi stoknya kurang," tuturnya.

Dampak adanya lonjakan harga ini, ia menyampaikan jika beberapa pengusaha warung makan di Kecamatan Alla mulai mengeluhkan hal tersebut.

"Yang penjual seperti rumah makan yang paling mengeluh, kalau ibu rumah tangga itukan dia ambil sedikit-sedikit paling Rp 10 ribu," tuturnya.

Ia juga menyampaikan, jika jelang perayaan lebaran nanti, kenaikan harga bahan pokok bisa berkali-kali lipat.

"Lebih-lebih naik harganya, seperti satu hari atau dua hari menjelang lebaran, bisa naik sampai 50 persen hingga 80 persen biasanya," tuturnya.

Olehnya itu ia berharap, agar harga bahan pokok, tetap stabil terlebih menjelang lebaran nantinya.

"Karena kasihan apalagi mau lebaran, belum lagi mau membeli yang lain seperti baju, jadi mudah-mudahan harganya stabil semuanya," tuturnya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved