ASN Dominasi Pengurus Baru Masjid Kubah 99 Asmaul Husna 2025-2030

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Masjid Kubah 99 Asmaul Husna telah melantik pengurus baru untuk periode 2025-2030. 

Masjid yang menjadi ikon Sulawesi Selatan (Sulsel) ini kini dipimpin oleh jajaran pengurus yang sebagian besar berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dewan penasehat dipimpin oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman, bersama dengan anggota lainnya, yaitu Prof KH Najamuddin Abduh Safa, Prof Ambo Asse, Dzulkarnain Sunusi, dan Dr Iqbal Gunawan.

Ketua Pengurus Harian, Iqbal Nadjamuddin, yang juga merupakan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, didampingi oleh Wakil Ketua Mufassir Arif, Sekretaris Erwin Sodding, dan Bendahara Azandhi Ekadiatma.

Ketua Bidang Humas dijabat oleh Andi Winarno Eka Putra, Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Persandian (Diskominfo-SP). 

Ketua Bidang Dakwah, Pendidikan, dan Ibadah, Muh Luth Perkasa Fahmi, serta Ketua Bidang Kesekretariatan dan Rumah Tangga, Andi Ihsan, yang juga Kepala Biro Umum Setda Sulsel.

Ketua Bidang Muslimah dipegang oleh drg Wiwik Elnangti Wijaya, Direktur RS Gigi dan Mulut Sulsel, sementara Ketua Bidang Sosial, Zakat, dan Keummatan dipercayakan kepada Andi Irawan Bintang, mantan Kadis Sosial Sulsel.

Ketua Bidang Pengembangan Pemeliharaan Masjid dan Prasarana, Imran Jauzi, mantan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel, dan Ketua Bidang Usaha dan Kerjasama, Junaedi, Kepala Biro Keuangan dan Administrasi Pembangunan. 

Ketua Bidang Hukum dan SPI Pemeliharaan Masjid dan Prasarana dijabat oleh Marwan Mansyur, Kepala Inspektorat Sulsel.

Iqbal Nadjamuddin selaku Ketua Pengurus mengungkapkan, pengurus Masjid harus kreatif dalam meningkatkan kajian dan kegiatan keagamaan. 

Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak jemaah ke Masjid, serta mendukung perkembangan masjid sebagai destinasi wisata religi.

“Nanti akan ada banyak kajian, bahkan mungkin ada pembelajaran gratis untuk anak-anak,” ujar Iqbal.

Masjid Kubah 99 Asmaul Husna kini sudah menjadi destinasi wisata religi yang harus dikelola secara maksimal agar semakin memakmurkan masjid. (*)