Opini Muammar Bakry
Ramadan dengan Cinta 6: Cinta Bersaudara
Istrinya menjawab: “Kami tidak memiliki apapun kecuali jatah makanan untuk anak anak”.
Sesaat setelah dipersaudarakan oleh Nabi, Sa’ad berkata kepada ‘Abdurrahman: “Aku termasuk orang kaya, Aku akan membagi hartaku setengah untukmu.
Pilihlah di antara istriku yang kau inginkan, (dan) aku akan menceraikannya untukmu.
Jika selesai masa ‘iddahnya, engkau bisa menikahinya”. Mendengar pernyataan saudaranya itu, ‘Abdurrahman menjawab: “Tunjukkan saya pasar saya akan berdagang” Lalu Sa’ad menunjukkan pasar Qainuqa’.
Mulai saat itu, ‘Abdurrahman berdagang dan berhasil menjadi orang masuk dalam deratan orang kaya di Madinah.
Mencintai saudara sama cintanya dengan diri kita adalah bukti keimanan sebagaimana hadis yang disampaikan Anas bin Malik, Nabi bersabda “Tidaklah beriman di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya” (HR. Bukahri dan Muslim).
Hubungan persaudaraan tak harus melalui nasab keturunan, namun ada pula karena ikatan ideologi dan semangat yang dibangun bersama.
Persaudaraan yang diberkahi bila dibina dengan keihklasan tanpa pamrih, saling membutuhkan di kala tengah dalam masalah untuk berbagi secara material maupun nonmaterial.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.