PSU Pilwali Palopo
PSU Pilwali Palopo Butuh Logistik Baru
PSU Pilwalkot Palopo akan menggunakan logistik baru, termasuk surat suara dengan format baru. KPU Sulsel pastikan PSU berjalan sesuai regulasi.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo 2025 akan menggunakan logistik baru.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Marzuki Kadir, kepada Tribun-Timur.com, Rabu (5/3/2025).
Marzuki menjelaskan, beberapa instrumen pemilu harus diperbarui untuk memastikan proses PSU berjalan transparan dan sesuai regulasi.
“Sebagian besar instrumen logistik harus dicetak ulang,” katanya.
“Kesiapan logistik PSU ini kurang lebih sama dengan Pilkada sebelumnya,” tambah Marzuki.
“Namun, karena ada calon yang didiskualifikasi, maka surat suara harus dicetak ulang dengan format baru yang mencerminkan kandidat yang sah.”
Marzuki menjelaskan, dalam PSU Pilwalkot Palopo, surat suara akan dicetak dengan desain baru yang mencantumkan empat pasangan calon yang bertarung.
Selain itu, ada tanda khusus bertuliskan "PSU" di setiap surat suara, bilik suara, dan beberapa instrumen logistik lainnya.
"Instrumen logistik yang bakal kita gunakan, seperti surat suara, bilik suara, dan lain-lain, akan memiliki tanda khusus bertuliskan PSU. Ini untuk membedakan dengan surat suara dan alat coblos pada pemilihan sebelumnya," kata Marzuki.
Menurutnya, langkah ini diambil untuk menghindari kebingungan di masyarakat dan memastikan bahwa PSU berjalan sesuai ketentuan.
Meski surat suara harus dicetak ulang, Marzuki Kadir menegaskan bahwa bilik suara yang telah tersedia kemungkinan besar masih dapat digunakan, asalkan dalam kondisi layak pakai dan memenuhi standar yang ditetapkan.
Terkait pemesanan logistik, Marzuki Kadir mengaku belum bisa dilakukan sebelum adanya penetapan pasangan calon.
"Saat ini, tahapan PSU masih dalam proses pendaftaran calon pengganti bagi kandidat yang telah didiskualifikasi oleh MK,” jelasnya.
“Belum ada logistik PSU yang dipesan karena kita harus menunggu penetapan calon terlebih dahulu. Setelah calon resmi ditetapkan, baru kita bisa memesan jumlah logistik sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Partai Pengusung Diminta Siapkan Dokumen Pengganti Trisal Tahir
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel menargetkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilwalkot Palopo dilaksanakan pada Mei 2025.
Saat ini, tahapan pencalonan sudah mulai dipersiapkan, menunggu persetujuan dari KPU RI.
Ketua KPU Sulsel, Hasbullah, menyatakan rancangan tahapan dan jadwal pencalonan telah dikirim ke KPU RI.
“Kami tinggal menunggu Surat Dinas sebagai dasar resmi pelaksanaan. Insyaallah kalau hari ini surat dinas sudah keluar, kita langsung umumkan,” kata Hasbullah kepada wartawan, Selasa (4/3/2025).
Sesuai rancangan yang diusulkan, proses pencoblosan akan berlangsung pada Mei 2025.
Namun, sebelum itu, KPU akan membuka kembali pendaftaran pasangan calon, terutama untuk menggantikan Trisal Tahir yang didiskualifikasi oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
"Proses pencalonan ini harus segera disampaikan ke publik. Kita tunggu keputusan resmi KPU RI soal tanggal pastinya," ujarnya.
Berikut tahapan yang masih bersifat rancangan:
4 Maret: Pengumuman pencalonan
7-9 Maret: Pendaftaran pasangan calon
7-13 Maret: Pemeriksaan kesehatan
Selain tahapan teknis, KPU juga tengah membahas kesiapan anggaran PSU Pilwalkot Palopo.
Pada 5 Maret 2025, KPU Sulsel dijadwalkan bertemu dengan Pj Wali Kota Palopo Firmanza untuk memastikan alokasi dana yang dibutuhkan.
"Kami akan koordinasikan lebih lanjut besok," kata Hasbullah.
Sementara itu, Kordiv Teknis Penyelenggaraan KPU Sulsel, Ahmad Adiwijaya, menegaskan pihaknya segera melakukan rapat koordinasi dengan partai politik.
Setelah itu, mensosialisasikan tahapan PSU kepada stakeholder di Palopo.
“Kami siap menjalankan tahapan meskipun waktunya mepet. Ini demi demokrasi yang lebih baik,” ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada koalisi parpol pengusung paslon nomor 4 untuk segera menyiapkan dokumen pencalonan baru sebagai pengganti Trisal Tahir.
“Kami harap parpol pengusul segera melengkapi berkas dan mendaftarkan calon baru agar tahapan berjalan lancar,” tutupnya.
Naili Gantikan Trisal Tahir di PSU Pilwalkot Palopo
Pasca-diskualifikasi Trisal Tahir oleh Mahkamah Konstitusi (MK), posisi calon Wali Kota Palopo kini resmi diisi oleh Naili Trisal.
Kepastian tersebut dikonfirmasi langsung oleh Akhmad Syarifuddin alias Ome.
Kader Partai Demokrat itu sebelumnya jadi Calon Wakil Wali Kota Palopo pendamping Trisal Tahir.
Di PSU Pilwalkot Palopo 2025, Ome dipastikan tetap maju sebagai calon wakil wali kota mendampingi Naili.
"Sudah resmi dengan istrinya Pak Trisal (Naili). Sudah pasti, tinggal menunggu deklarasi," kata Ome saat dihubungi wartawan.
Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan matang, dengan mayoritas tim sukses Trisal menyetujui pergantian tersebut.
"Insyaallah, sudah melalui kajian dan pertimbangan yang matang," tambahnya.
Namun, pasangan Naili-Ome masih membutuhkan rekomendasi resmi dari partai pengusung agar dapat kembali mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta Pilkada.
Format B1-KWK menjadi syarat utama untuk meresmikan pencalonan mereka.
Demokrat Percaya Diri Menang PSU Pilwalkot Palopo
Peta politik Palopo semakin dinamis setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mendiskualifikasi Trisal Tahir dari Pilwalkot Palopo 2024.
Kini, kader Partai Demokrat menegaskan tetap bertarung dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) dengan strategi baru.
Salah satu opsi yang mulai mencuat adalah menggantikan Trisal dengan sang istri, Naili, sebagai pendamping Akhmad Syarifuddin Daud alias Ome.
Terlebih, Ome tetap diusung sebagai calon Wakil Wali Kota Palopo.
Hal ini diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury Dharwis.
"Kami menghargai perkembangan politik yang terjadi, di mana koalisi pengusung mempertimbangkan kader Demokrat sebagai calon wakil wali kota," kata Andi Januar kepada Tribun-Timur.com.
"Jika komunikasi dengan istri (Naili) Pak Trisal semakin intens, Demokrat akan terus memantau respons publik Palopo dan menyesuaikan langkah strategis ke depan," tambahnya.
Menurutnya, Naili bukan sosok asing dalam dunia politik Kota Palopo.
Selama kampanye Trisal-Ome sebelumnya, Naili dianggap berperan aktif mendampingi suaminya dan memahami peta politik kota tersebut.
Hingga akhirnya, pasangan Trisal-Ome berhasil meraih suara terbanyak di Pilwalkot Palopo 2024, salah satunya berkat peran besar Naili yang aktif mendampingi dan mendukung perjuangan politik suaminya.
"Apalagi selama perjuangan Pak Trisal kemarin, istrinya (Naili) senantiasa ikut, yang akhirnya penguasaan lapangan juga sudah matang," jelas Andi Januar.
Kendati demikian, Januar belum bisa memastikan sikap politik Demokrat.
Katanya, masih dibutuhkan komunikasi politik lebih lanjut dengan partai pengusung Trisal-Ome di Pilwalkot Palopo yang lalu.
"Tidak menutup kemungkinan adanya perubahan konfigurasi politik jika ada partai yang memilih arah berbeda," ucap mantan Anggota DPRD Sulsel itu.
Seperti diketahui, Trisal-Ome pada pilkada lalu diusung 3 partai politik, yakni Partai Gerindra, Demokrat, dan PKB. (*)
Demokrasi Berlarut di Pilkada-PSU Palopo, Warga: Elit Ribut, Rakyat Jadi Korban |
![]() |
---|
KPU Klaim PSU Pilkada Palopo Lebih Mudah Dibanding Pilkada 2024 |
![]() |
---|
KPU Palopo Tunggu BRPK dari MK untuk Tetapkan Wali Kota Terpilih |
![]() |
---|
Pemilih PSU Palopo Berkurang 1.140, Paslon 4 Menang Jauh |
![]() |
---|
Naili–Akhmad Syarifuddin Menang Telak di Telluwanua, Raih 4.675 Suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.