Headline Tribun Timur
Murid Sakit Perut Usai Santap Makanan Bergizi Gratis di Takalar
Kepala SDN No 58 Lengkese, Supriadi, mengatakan menu makan bergizi gratis terdiri nasi, ikan, tahu, dan pisang.
TRIBUN-TIMUR.COM – Sebanyak 12 murid dari 3 sekolah dasar di Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulsel, mengeluh sakit perut dan kepala usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (26/2).
Murid korban MBG tersebut dilarikan ke Puskesmas Manggarabombang.
Peristiwa bermula ketika murid menyantap makanan pada pukul 09.30 Wita.
Kepala SDN No 58 Lengkese, Supriadi, mengatakan menu makan bergizi gratis terdiri nasi, ikan, tahu, dan pisang.
Pada pukul 10.00 Wita, murid mulai mengeluh, ada yang sakit perutnya ada yang sakit kepala.
"Jadi awalnya itu, makanan tiba di sekolah jam 09.02, kemudian anak-anak mulai makan jam 09.30, kemudian barangkali setengah jam berselang, sudah ada anak yang mengeluh, ada yang sakit perutnya, sakit kepalanya," kata Kepala Puskesmas Mangarabombang, Heriyanto Ali.
12 murid tersebut, berasal dari SDN No 58 Lengkese (10 orang), SDN Kapong Rengang (1 orang), dan SDN Bontobaddo (1 orang).
"Awalnya kami mendapatkan informasi dari Sekdes Lengkese, terus kami melakukan penjemputan dengan dua mobil ke sana," kata Heriyanto.
Salah satu orang tua murid, Karmila mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui anaknya mengalami perut setelah dibawa ke puskesmas oleh pihak sekolah.
"Ada tanya-ka (kabari saya), bilang sakit perutnya Fahri. Jadi saya bilang 'kenapa-i? Na-bilang (katanya) dibawa pergi ke puskesmas ka," katanya.
Setelah mendapat perawatan di puskesmas dan diinfus, kondisi para murid mulai membaik.
Kasus Sebelumnya
Kasus murid keracunan menu makan bergizi gratis pernah terjadi di daerah lain.
Pada pertengahan Januari 2025, sekitar 40 siswa di SDN Dukuh 03, Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi menu MBG yang terdiri dari nasi, ayam tepung goreng, cah wortel, tahu, dan susu.
Diduga, ayam tepung yang disajikan kurang matang, menyebabkan gejala keracunan pada siswa.
Selain itu, insiden serupa terjadi di SDN 003 Nunukan Selatan, Kalimantan Utara, di mana puluhan murid dan guru mengalami diare usai menyantap menu MBG.
Investigasi awal menunjukkan kemungkinan makanan yang disajikan sudah tidak layak konsumsi karena proses penyimpanan dan distribusi yang kurang tepat.
Sekda Takalar
Sehari sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar, Dr Muhammad Hasbi, meninjau langsung pelaksanaan MBG di SMP Negeri 1 Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Selasa (25/2).
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan petugas MBG, kedatangan Sekda disambut hangat oleh para siswa yang tampak antusias menikmati hidangan bergizi yang disajikan.
Dalam kesempatan tersebut,Muhammad Hasbi menyampaikan apresiasi terhadap program MBG yang diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kecerdasan siswa.
Ia menekankan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, tetapi juga untuk meringankan beban orang tua dalam menyiapkan bekal anak ke sekolah.
"Program ini sangat bermanfaat bagi siswa dan orang tua. Selain meningkatkan kualitas gizi, MBG juga membantu mengurangi pengeluaran harian keluarga, terutama bagi mereka yang kurang mampu," ujarnya.
Lebih lanjut, Sekda Takalar mengingatkan para siswa untuk selalu menghormati guru, disiplin, dan beretika dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, keberhasilan akademik tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, tetapi juga oleh sikap dan karakter yang baik.
"Belajarlah dengan sungguh-sungguh, hormati guru, dan biasakan disiplin. Dengan begitu, kalian bisa menjadi orang sukses di masa depan," pesan Sekda kepada para siswa.
Program MBG ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar siswa. Dengan asupan gizi yang cukup, anak-anak dapat berpikir lebih jernih, berenergi, dan lebih semangat dalam mengikuti pelajaran.
Para siswa pun tampak bahagia dengan adanya program ini. Salah satu siswa kelas 8, Andi Rahmat, mengaku sangat terbantu dengan MBG.
"Senang sekali bisa dapat makan bergizi di sekolah. Rasanya enak dan membantu saya lebih fokus belajar," kata Rahmat dengan wajah ceria.
Pemerintah Kabupaten Takalar berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan MBG agar berjalan dengan baik dan merata di seluruh sekolah di wilayahnya.
Harapannya, program ini dapat menjadi langkah awal dalam membentuk generasi yang lebih sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.