Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Terakhir Menjabat Pj Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry Ngopi Hingga Kukuhkan Pengurus FPK

Prof Fadjry Djufry menekankan pentingnya organisasi ini dalam menjaga harmoni dan keberagaman di Sulsel.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
Humas Pemprov Sulsel
PENGUKUHAN FPK - Pj Prof Fadjry Djufry mengukuhkan pengurus Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) Provinsi Sulsel Periode 2025-2028 di hari terakhirnya menjabat di Ruangan Rapat Pimpinan, Kantor Gubernur Sulsel pada Rabu (19/2/2025). Estafet kepemimpinan di Sulsel akan berlanjut ke tangan Andi Sudirman Sulaiman. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry memiliki ragam aktivitas di hari terakhirnya menjabat.
Jabatan Gubernur Sulsel akan beralih ke Andi Sudirman Sulaiman pada Kamis (20/2/2025).

Menjalani hari akhir masa jabatan, Prof Fadjry menikmati kopi di Cafe Arnum pada Rabu (19/2/2025) pagi.

Sebelum mengawali aktifitas, Prof Fadjry nampak santai bersama jajaran Kepala Organisasi Perangkat Dinas (OPD).

Nampak hadir Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Asrul Sani.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Muhammad Arafah.

Kepala Dinas Sosial Abdul Malik Faisal, Kasatpol PP Sulsel Andi Arwin Azis. Hadir juga sejumlah pejabat lainnya.

Setelahnya Prof Fadjry Djufry mengukuhkan pengurus Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) Provinsi Sulsel Periode 2025-2028 di hari terakhirnya menjabat di Ruangan Rapat Pimpinan, Kantor Gubernur Sulsel.

Prof Dr Muhammad Ghalib dikukuhkan menjadi Ketua FPK Provinsi Sulsel.

Anggotanya antara lain Prof Barsihanoor, Prof Muhsin Mahfud, Prof Natsir Siola, Dr Syarifuddin Jurdi dan Haidir Fitra Siagian PhD, serta jajaran pengurus lainnya.

Prof Fadjry Djufry menekankan pentingnya organisasi ini dalam menjaga harmoni dan keberagaman di Sulsel.

"Organisasi ini penting untuk harmoni Sulawesi Selatan. Ini merupakan bagian dari mewujudkan harmoni di daerah kita tercinta ini. Kita semua punya kearifan lokal, semua punya budaya, inilah yang membuat kita semua bersatu dan hidup dalam keharmonisan," ujar Prof Fadjry.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan ketenteraman dalam kehidupan bermasyarakat.

Lebih lanjut, Prof Fadjry Djufry menyebut perbedaan agama dan suku bukanlah penghalang untuk hidup rukun.

"Agama apapun itu, suku apapun itu, kita semua ingin hidup harmoni dan hidup dengan tenang dan baik," katanya.

Pengukuhan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, pejabat pemerintah, serta perwakilan dari berbagai komunitas di Sulsel.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved