Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Eksklusif Tribun Timur

MBG Bagus Tapi Jangan Korbankan Sektor Lain

Besarnya kebutuhan anggaran program MBG membuat pemerintah melakukan efisiensi. Isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pun membayangi.

Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
YouTube Tribun Timur
DAMPAK EFISIENSI - Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin, Anas Iswanto Anwar (kiri bawah) dalam Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur, Jumat (14/2/2025). Anas memberikan pandangan terkait dampak efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. 

Program ini merupakan salah satu program unggulan dan janji politik pemerintahan saat ini, sehingga kemungkinan besar tetap akan dijalankan. Pemerintah tentu akan berupaya mencari berbagai cara untuk mendanainya, seperti meningkatkan penerimaan pajak dan memangkas anggaran di sektor lain.

Agar tidak terlalu membebani anggaran?

Pemerintah perlu melakukan evaluasi dan pemfokusan ulang terhadap program ini. Tidak semua daerah memiliki kebutuhan yang sama. Misalnya, daerah dengan tingkat stunting tinggi memang seharusnya menjadi prioritas penerima program ini. Namun, di daerah lain yang masyarakatnya memiliki daya beli tinggi, program ini bisa ditunda atau disesuaikan agar anggaran tidak terbuang percuma.

Bagaimana sebaiknya efisiensi?

Harus dilakukan secara cermat dan tepat sasaran. Misalnya, pengurangan anggaran bisa dimulai dari pos yang tidak terlalu krusial seperti pengurangan event seremonial, perjalanan dinas yang tidak perlu, dan pengawalan berlebihan. Jika efisiensi dilakukan di sektor yang benar, maka program MBG tetap bisa berjalan tanpa mengorbankan sektor lain yang juga penting bagi pertumbuhan ekonomi.

Berisiko stagnasi ekonomi?

Ada potensi jika efisiensi dilakukan secara tidak tepat. Meskipun efisiensi dapat menjadi langkah positif, terutama untuk memangkas anggaran yang tidak efisien atau tidak tepat sasaran, penerapannya harus hati-hati. Jika dilakukan secara pukul rata atau ekstrem—misalnya dengan pemblokiran anggaran yang menghambat program-program kementerian—maka banyak sektor ekonomi yang bisa terhambat.

Soal proyek stadion ditunda?

Pemerintah harus transparan dan konsisten dalam kebijakan publiknya. Jika masyarakat diminta untuk bersabar terkait pembangunan infrastruktur di daerah, sementara di pusat justru ada pembengkakan biaya birokrasi, tentu akan menimbulkan ketidakpuasan dan rasa ketidakadilan. Oleh karena itu, pemerintah harus menjaga keseimbangan dalam mengambil keputusan agar masyarakat tetap percaya dan mendukung kebijakan yang diambil.

Memastikan efisiensi berdampak positif?

Mekanisme pengawasan harus diperkuat dan evaluasi harus dilakukan secara berkala, bukan hanya setahun sekali. Jika dalam beberapa bulan kebijakan ini terlihat menghambat sektor tertentu, pemerintah harus berani melakukan koreksi. Pengawasan bisa dilakukan oleh DPR yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi kebijakan ini agar tetap berdampak positif bagi ekonomi nasional.

Ada kaitan mengurangi utang?

Tidak. Saat ini, efisiensi anggaran lebih difokuskan untuk mendanai program prioritas seperti MBG bukan untuk membayar utang negara. Dengan kondisi APBN yang masih defisit, ada dua pilihan utama: menambah pendapatan atau mengurangi pengeluaran. Sayangnya, jika dana dari efisiensi ini masih belum cukup untuk membiayai MBG, lebih bahaya lagi jika terpaksa menambah utang atau meningkatkan pajak.

(Tribun-Timur.com/hasriyani latif)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved