Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BBM Langka

Antrean BBM Kian Mengular: Warga Bone Sulsel Resah Menanti Pertalite

bahan bakar minyak (BBM) mulai langka di Sentra Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) utama kota Watampone, Kabupaten Bone.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Muh Hasim Arfah
tribun timur/wahdaniar
ANTREAN SPBU BONE- Potret antrean Bahan Bakar Minyak BBM di SPBU 74.927.34 Bone, jalan Jendral Ahmad Yani, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Senin (6/10/2025) pukul pukul 15.45 Wita. Pengendara minta Bupati Bone Andi Asman Sulaiman segera bertindak atas kelangkaan BBM di Kabupaten Bone. 

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE-Pemandangan kian akrab dan meresahkan kembali terhampar di jantung Kabupaten Bone

Sejak pagi hari, bayangan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) telah menjelma menjadi antrean panjang kendaraan mengular di sejumlah Sentra Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) utama Kota Watampone.

Hari Senin (6/10/2025) ini, kekhawatiran itu mencapai puncaknya menjelang sore.

Di SPBU Jalan Ahmad Yani, barisan kendaraan roda dua dan roda empat sudah menumpuk sejak Mentari belum meninggi.

Namun, mendekati pukul 17.00 Wita, Pertalite, jenis BBM bersubsidi yang paling dicari, mulai menghilang.

Seorang pengendara motor bernama Anju mengungkapkan keresahannya.

Baca juga: Masalah Klasik Kelangkaan BBM, Pertamina Klaim Aman, Fakta di Lapangan Tidak

"Kalau sudah sore, biasanya yang tersisa hanya Pertamax. Itupun sebelum salat Isya, sudah habismi," keluhnya, nadanya dipenuhi kelelahan akibat menunggu.

Kondisi serupa, atau bahkan lebih buruk, terlihat di beberapa titik lain. 

Di SPBU Jalan Agussalim, pasokan BBM yang menipis memaksa pengendara menunggu dalam ketidakpastian.

Beberapa warga bahkan memilih meninggalkan antrean setelah mendengar bisik-bisik bahwa stok sudah nyaris kosong.

Rasman, seorang pengemudi ojek online, harus menelan kekecewaan berkali-kali. "Baru jam tiga sore tadi sudah dibilang Pertalite habis.

Akhirnya saya ke SPBU Palakka, tapi di sana juga penuh," ceritanya, menggambarkan perburuan BBM yang tak kenal lelah.

Di SPBU Palakka, antrean kendaraan tampak mengular tak terhindarkan, bahkan sampai tumpah ke bahu jalan, menimbulkan potensi kemacetan.

Sementara itu, di SPBU Lapawawoi, penutupan pompa terjadi lebih awal. Sekitar pukul 16.30 Wita, pompa Pertalite sudah ditutup rapat.

Warga yang datang terlambat hanya punya dua pilihan, beralih ke Pertamax yang lebih mahal, atau pasrah membeli BBM eceran di pinggir jalan dengan harga yang mencekik.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved