Pengacara Ditembak di Bone
Ternyata Ini Sebab Polisi Sulit Tangkap Penembak Rudi S Gani, Padahal Sudah 62 Saksi Diperiksa
Sebulan lebih berlalu, kasus penembakan misterius Rudi S Gani di malam pergantian tahun tidak kunjung terungkap.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hari ini, Senin (10/2/2025) memasuki 41 hari kasus penembakan pengacara Rudi S Gani di Dusun Limpoe, Desa Pattukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi selatan (Sulsel).
Sebulan lebih berlalu, kasus penembakan misterius di malam pergantian tahun, Selasa (31/12/2024) itu, tidak kunjung terungkap.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti mengatakan penyelidikan kasus tersebut belum berhenti.
Jajaran Krimum Polda Sulsel masih terus melakukan serangkaian penyelidikan ihwal penembakan tersebut.
Ia tidak menampik, adanya sejumlah kendala yang dihadapi dalam pengusutan kasus tersebut.
"(Penembakan di Bone) Memang ada beberapa kendala di lapangan namun tetap kita maksimalkan untuk penyelidikan," kata Kombes Pol Jamaluddin Farti dihampiri di pelataran RS Bhayangkara Makassar, Senin (10/2/2025) sore.
Setiap perkembangan penyelidikan, kata Jamal, terus dilaporkan ke Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan.
Hal itu sebagai bentuk penegasan bahwa jajaran Krimum Polda Sulsel, tak kendor dalam membongkar siapa penembak Rudi S Gani.
"Masih bekerja terus tim ini, teman-teman di lapangan juga masih. Tadi juga kayaknya masih anev terakhir dengan pak Kapolda juga tadi siang, jadi ini terus kita Anev, cuman belum, sabar," ujarnya.
Baca juga: Sudah 62 Orang Diperiksa Polisi Terkait Kasus Penembakan Rudi S Gani di Bone Sulsel
Jamal membeberkan salah satu kendala penyelidikan yang dihadapi anggotanya adalah tidak konsistennya keterangan saksi.
"Saksi terus, karena beberapa keterangan saksi juga agak berubah-ubah, termasuk juga itu memang kendala," terang Jamal.
"Kita dalami lagi satu per satu, kesaksian si A (saksi) kemudian kita cek lagi alibinya apakah betul tidak si B, dan kita tunggu satu-satu semua, jadi butuh waktu," sambungnya.
Keterangan saksi yang berubah-ubah itu, juga diperparah dengan tidak adanya rekaman CCTV di lokasi kejadian.
"Iya, termasuk. Itu kendala di lapangan. Namanya penyelidikan kan butuh waktu untuk pengungkapannya," sebutnya.
Meski demikian, alumnus Akpol 1996 asal Sinjai ini, optimistis kasus tersebut dapat diungkap secara terang siapa pelaku yang tega menghabisi nyawa Rudi S Gani.
"InsyaAllah, doakan," tegasnya.
62 Saksi Diperiksa Polisi
Hingga hari ke-40 pasca penembakan Rudi S Gani pihak kepolisian masih kesulitan meringkus pelaku.
Terbaru, pihak kepolisian diketahui sudah memeriksa sekira 62 saksi terkait dengan kasus tersebut.
"Sampai hari ini sudah ada 62 saksi yang kami ambil keterangannya," ujar Kasi Humas Polres Bone, Iptu Reyendra saat dikonfirmasi tribun-timur.com, Senin (10/2/2025).
Saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman dari keterangan para saksi.
"Saat ini proses lidik masih terus berjalan, personel gabungan Polres Bone dan Polda SulSel masih terus berada diseputaran lokasi penembakan," bebernya.
Selain itu, ia meminta masyarakat untuk tetap bersabar dalam pengungkapan kasus tersebut.
"Kami meminta dukungan dan kesabaran masyarakat, serta mengharapkan partisipasi publik untuk memberikan informasi yang dapat membantu pengungkapan kasus ini," tandasnya.
Sekretaris KBPP Sulsel Optimistis
Sekretaris Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Sulsel, Prof Zakir Sabara, pun angkat bicara ihwal peristiwa menggemparkan di kampung halamannya itu.
"Selaku putra daerah Lappariaja Bone dan keluarga korban mendesak polisi untuk segera mengungkap kasus penembakan ini," kata Prof Zakir kepada Tribun-Timur.com, Minggu (12/1/2025) siang.
Sebagai mantan Staf Ahli Kapolda Sulsel, Guru Besar Teknik Kimia FTI UMI ini yakin akan kemampuan tim Polda Sulsel dalam pengusutan kasus menonjol seperti itu.
Jebolan Aktivis 98 ini pun optimistis Tim Polres Bone dan Polda Sulsel mampu menunjukkan taringnya sebagai aparat penegak hukum yang andal dalam pengusutan sebuah kasus.
"Saya tidak pernah meragukan kemampuan aparat kepolisian dalam mengungkap kasus apalagi kasus kriminal seperti ini, dalam berbagai kasus sebelumnya Polda Sulsel dan Polres Bone banyak mengungkap kasus berat dan lebih rumit dari ini," jelasnya.
Selain itu, Zakir yang juga lahir di lingkungan Polri, menyakini tidak ada kejahatan sempurna dalam sebuah kasus.
"Kamipun selalu percaya bahwa dalam kasus kriminal apapun, tidak ada kejahatan yang dilakukan secara sempurna," terang Prof Zakir.
"Selalu ada celah yang bisa dijadikan polisi sebagai bukti petunjuk untuk mengungkap dan menangkap pelaku sesungguhnya," lanjutnya.

Olehnya itu, lanjut Zakir, agar tidak menjadi polemik di masyarakat dan agar tidak menimbulkan praduga praduga berlebihan ditengah masyarakat, pelaku dalam kasus ini harus segera terungkap dan ditangkap.
"Saya berharap Polda Sulsel dan Polres Bone segera ungkap dan tangkap pelaku penembakan ini. Sekaligus agar motif penembakan bisa terungkap dengan jelas sesuai fakta kejadian," tegasnya.
Prof Zakir juga meminta agar warga, tokoh masyarakat dan tokoh agama dan pemuda juga turut membantu polisi dalam mengungkap kasus yang menjadi atensi nasional ini.
Pelaku Diduga Sering Pegang Senjata
Kasus penembakan terhadap pengacara Rudy S Gani, saat malam pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, terus didalami polisi.
Berbagai kecurigaan muncul pasca sepekan kasus menggemparkan itu terjadi.
Terlebih, istri almarhum Rudi S Gani, Hj Maryam (45) telah memberikan kesaksian kepada penyidik sambil menyerahkan bukti-bukti dugaan ancaman yang dialami suaminya sebelum ditembak.
Ketua Tim Pencari Fakta Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar, Tadjuddin Rachman mengatakan, pelaku diduga bukan orang awam dalam penggunaan senjata.
"Tentu orang yang biasa. Biasa menggunakan itu barang (senjata)," ujar Tadjuddin ditemui di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (7/1/2025) dini hari.
Dalam pengusutan kasus ini, beberapa barang bukti penting telah dikumpulkan oleh pihak berwenang.
Salah satunya adalah bukti elektronik berupa percakapan di media sosial yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Informasi ini diharapkan dapat membantu mengungkap motif dan pelaku di balik insiden tragis ini.
"Bukti eletronik (soal pengancaman), percakapan di media sosial," ungkapnya.(*)
Polda Sulsel
penembakan
Pengacara Tewas Ditembak
Kombes Pol Jamaluddin Farti
Rudi S Gani
Bone
Makassar
Peradi Sesalkan Polisi, Penembak Pengacara Rudi S Gani Masih Misterius hingga HUT Bhayangkara |
![]() |
---|
6 Bulan Berlalu, Kasus Penembakan Rudi S Gani Pengacara di Bone Masih Misteri |
![]() |
---|
Aktivis Bone Soroti Lambannya Kinerja Polisi Bongkar Kasus Penembakan Rudi S Gani |
![]() |
---|
Warga Heran, Hampir Sebulan Penembak Pengacara Rudi S Gani di Bone Belum Ditangkap |
![]() |
---|
Sudirman Laporkan Istri Pengacara Rudi S Gani, Tuntut Permintaan Maaf Pencemaran Nama Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.