Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun UMKM

Modal Rp500 Ribu, Erlika Sari Owner Java Florist Raup Jutaan Rupiah Jualan Buket Bunga

Erlika menamai usahanya Java Florist karena asalnya bersama orangtua dari Jawa, kemudian bertransmigrasi ke tanah Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
Tribun-Timur.com/Kaswadi Anwar
BISNIS BUKET – Owner Java Florist, Erlika Sari memperlihatkan produk buket bunga dan buket balon saat ditemui di rumahnya, di Villa Ungaran Recidence, Jl Macanda II, Kelurahan Polong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sabtu (1/2/2025). Erlika Sari memulai bisnisnya dengan modal Rp 500 ribu, kini bisa raup keuntungan hingga jutaan rupiah. 

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA – Erlika Sari sangat telaten dan cekatan merangkai bahan yang ada di depannya menjadi buket bunga.

Ia memulai bekerja dengan mengambil beberapa tangkai bunga artificial untuk disambungkan ke batang kayu yang menyerupai tusuk sate.

Kemudian bunga tersebut ditusuk ke gabus.

Dengan cepat kedua tangan Erlika Sari kembali mengambil kertas cellophane lalu mengguntingnya dan dibentuk sedemikian rupa.

Hanya butuh waktu  40 menit, Ibu anak satu ini mengerjakan buket bunga.

Ruang keluarga rumahnya di Villa Ungaran Recidence, Jl Macanda II, Kelurahan Polong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, disulap  menjadi tempat merangkai buket dan gift.

Erlika Sari merupakan owner dari Java Florist.

Usaha buket dan gift dirintisnya sekira 2019.

Kala itu ia baru saja menyelesaikan studi magister hukumnya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Namun, saat itu lapangan kerja terbuka cukup sulit karena pandemi Covid-19 yang terjadi.

Perempuan akrab disapa Erlika ini pun berpikir untuk bisa menghasilkan uang tanpa harus keluar rumah.

Baca juga: Adnan Purichta Ichsan Sebut Galeri UMKM Bantu Promosikan Produk Unggulan Gowa

Ia pun mendapat ide ketika menonton video salah satu youtuber florist.

Dari situ ia belajar secara otodidak untuk membuat buket.

Modal awalnya hanya Rp 500 ribu.

“Modal awal hanya Rp 500 ribu. Jadi sangat murah sekali. Kalau ada mau bikin usaha seperti ini, Rp 100 ribu atau Rp 200 ribu sudah bisa,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Sabtu (1/2/2025).

Erlika menamai usahanya Java Florist karena asalnya bersama orangtua dari Jawa, kemudian bertransmigrasi ke tanah Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Menurutnya, nama Java Florist pun lebih enak didengar dan mudah diingat orang-orang.

Ada banyak produk yang ditawarkan Java Florist, seperti buket bunga, buket uang, buket snack, buket balon, buket boneka, buket custom dan papan akrilik.

Biasanya pelanggan memesan untuk hadiah hampers, hadiah ulang tahun, momen Idulfitri dan Iduladha.

Erlika menerima pesanan melalui Marketplace Facebook, Instagram maupun WhatsApp. Biasanya customer memesan satu atau dua hari sebelum acara.

Ada pula buket sudah sedia, tapi tak banyak karena khawatirnya berdebu dan kusut sehingga tak memuaskan pelanggan.

“Permintaan dari customer membuat saya sebagai owner memiliki banyak kreativitas untuk dimunculkan karena by custom tadi. Tema-tema customer seperti spiderman, barbie, unicorn, kuda poni dan sebagai bermunculan sehingga banyak tema buket kami,” ungkapnya.

“Paling banyak beli di marketplace untuk ulang tahun anak, makanya banyak dipesan balon by custom. Balon by custom ini yang menjadi khas tersendiri dari Java Florist,” tambah perempuan berusia 32 tahun ini.

Untuk harga buket bunga dan buket balon Cuma Rp 100 ribu. 

Bahkan, Erlika bisa memberi harga murah di momen tertentu, seperti ketika anak-anak ingin memberikan hadiah buket kepada gurunya.

Selama enam tahun menekuni bisnis buket Java Florist ini, Erlika mengaku ada sejumlah kendala dihadapi.

Misalnya bahan bunga harus dibeli dari luar kota demi dapat harga murah, sehingga ia bisa menjual kepada customer dengan harga lebih murah juga.

Keuntungan dari bisnis ini diakui Erlika cukup bagus. Jutaan rupiah bisa didapatkan dalam sebulan.

“Keuntungan produksi secara banyak bisa sampai Rp 6 juta itu sudah bersih, bahkan bisa tembus Rp 7 juta, paling sedikit Rp 3 jutaan,” ucapnya.

Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) ini menilai bisnis buket dan gift ini sangat menjanjikan karena bergerak di bidang jasa.

“Seni tidak bisa dihargai dengan uang, kalau karya kita bagus InsyaAllah yang beli banyak, jadi peluangnya sangat bagus,” tutup Erlika. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved