Serunya Liburan di Taman Arkeologi Leang-leang, Piknik sambil Belajar Sejarah Cukup Bayar Rp 15 Ribu
Taman Arkeologi Leang-Leang merupakan bagian dari Unesco Global Geopark Maros-Pangkep.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, terkenal dengan berbagai tempat wisata menarik di kalangan wisatawan.
Salah satunya adalah Taman Arkeologi Leang-Leang.
Taman Arkeologi Leang-Leang merupakan bagian dari Unesco Global Geopark Maros-Pangkep.
Letaknya 19 Km dari pusat kota kabupaten dan bisa diakses menggunakan roda dua maupun empat
Tempat wisata sarat sejarah ini bisa dijangkau dengan berkendara kurang lebih 30 menit saja.
Menawarkan pesona alam yang indah, Taman Arkeologi Leang-leang selalu ramai wisatawan dari berbagai kalangan tiap sore mau pun saat akhir pekan.
Di lokasi ini, wisatawan dapat bersantai dengan menggelar tikar, piknik bersama sahabat atau keluarga.
Pengunjung juga dapat berfoto ria di jajaran taman batu karst.
Selain menikmati keindahan alam, pengunjung juga bisa sekaligus belajar soal peradaban manusia di pusat informasi leang-leang.
Juru Pelihara Situs Balai Pelestari Kebudayaan Wilayah XIX, Hasan Basri mengatakan pusat informasi ini dibuka untuk umum sekitar tahun 2022, saat pandemi Covid-19 mulai mereda.
Ia menambahkan pusat informasi ini menyajikan benda-benda purbakala yang ditemukan di berbagai wilayah Sulawesi Selatan-Sulawesi Tenggara.
Mulai dari kerangka manusia yang berusia 6.000 tahun hingga gambar pra sejarah berusia 51.200 tahun.
Selain itu, juga terdapat koleksi alat batu yang juga dipajang dalam lemari kaca.
“Disini terdapat replika kerangka 6.000 tahun sebelum masehi, gambar babi rusa dan telapak tangan dari Leang Tedonge berusia 45.500 tahun dan gambar prasejarah di Leang Karampuang yang berusia 51.200 tahun,” bebernya.
Hasan menuturkan untuk tetap menjaga benda-benda di pusat informasi, dilakukan pembatasan jumlah pengunjung.
“Maksimalnya 10 orang yang bisa masuk jeda waktunya lima menit sekali,” terangnya.
Pihaknya pun senantiasa mendampingi pengunjung untuk menjelaskan peninggalan sejarah yang dipajang di pusat informasi ini.
“Pengunjung juga diawasi jangan sampai ada pengerusakan di sini, dilarang menyentuh, tapi kalau mau melihat dan mngambil gambar itu boleh,” sebutnya.
Untuk bisa menikmati seluruh fasilitas yang ada di Taman Arkeologi Leang-leang, pengunjung tak perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Pamong Budaya Ahli Muda, Balai Pelestari Kebudayaan Wilayah XIX, Andi Jusdi mengatakan untuk pelajar tarif yang dikenakan hanya Rp10 ribu, untuk umum Rp15 ribu dan turis asing Rp30 ribu.
“Selain menikmati alam dan melihat ruang informasi, pengunjung juga bisa melihat peninggalan budaya yang ada di dalam goa yakni Leang Pettae dan Leang Pettakere,” bebernya.
Ia menambahkan tempat wisata ini dibuka untuk umum sekitar tahun 1980, hanya saja wilayahnya masih terbatas.
Semakin bertambahnya tahun, Taman Arkeologi Leang-leang semakin berkembang hingga kini luas lahannya sudah mencapai 4 hektare.
“Taman Arkeologi Leang-leang ini paling ramai saat akhir pekan, namun di hari-hari biasa pun tetap ada pengunjung yang datang,” tutupnya.
Pengunjung, Karmila Halim mengaku senang bisa berlibur di Taman Arkeologi Leang-leang.
Menurutnya, tempat ini sangat indah dengan pemandangan alam yang sangat memukau.
Selain itu, udara yang cukup sejuk juga membuatnya betah berlama-lama di tempat ini.
“Biasanya kalau akhir pekan saya dan teman berkunjung ke sini, tiket masuknya murah dan pemandangan yang ditawarkan sangat bagus,” tutupnya.(*)
TNI dan Bulog Gelar Pasar Murah di Markas Koramil 5 Kabupaten dan Kota di Sulsel |
![]() |
---|
174 Mahasiswa Peserta KKN Kebangsaan XIII Jalankan 191 Program Kerja dan Susun 21 Buku |
![]() |
---|
Pohon Tumbang Timpa Kantor BPP Maros, Satu Ruangan Rusak Parah |
![]() |
---|
Diduga Hendak Mencuri di Rumah Warga Turikale, Perempuan Nyaris Diamuk Massa |
![]() |
---|
Ridwan Hasan Diduga Bakar Rumah Sendiri di Bantimurung Maros |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.