Mic Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani Mati Saat Curhat Perbaikan Jalan di Seko di Depan Menteri
Momen menarik terjadi dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Sulsel di Aula Tudang Sipulung Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel, Jl Jenderal
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Edi Sumardi
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Momen menarik terjadi dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Sulsel di Aula Tudang Sipulung Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Sulsel pada Jumat (17/1/2025).
Rapat ini dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Hadir juga Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, serta Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.
Dihadapan Zulhas, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyatakan dukungan terhadap program ketahanan pangan.
Produksi pertanian Lutra pun dipaparkan di hadapan Zulhas.
Indah melaporkan meski adanya bencana hidrometeorologi, produksi beras Lutra tetap bertumbuh positif di Desember 2024.
"Terkait ketersediaan pangan untuk Lutra khusus padi terakhir per desember ini 95 rb ton meskipun memang terdapat beberapa kegagalan panen diakibatkan karena bencana hidrometeorologi basah atau banjir. Walau demikian, Lutra tetap surplus," kata Indah.
Indah pun menyampaikan sejumlah hal, terutama ke Menteri PU Dody Hanggodo.
Indah melaporkan kondisi irigasi yang berada di Lutra merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Termasuk proyek bendungan dan daerah irigasi Baliase.
Baca juga: Mentan Andi Amran Sulaiman Ngumpul dengan 6 Menteri dan Wamen di Rujab Gubernur Sulsel Bahas Pangan
Uji coba pengairan sempat dilakukan untuk 3.000 hektar sawah.
Hingga akhirnya dampaknya bisa terasa dengan meningkatnya indeks mas tanam.
"(Proyek) itu sudah hampir tuntas. Pada perencanaan awal itu akan mengairi 18.982 ha meskipun dalam evaluasi terakhir dari kementerian PU disebutkan yang siap diairi hanya sekitar 14 ribu Ha, kendalanya sekarang adalah ini kan sudah dikerjakan hampir 9 tahun. Sebenarnya targetnya tahun kemarin sudah selesai. Kami bersama dengan Direktur Kementerian sedang melakukan uji coba pengairan di 3.000 ha, dan alhamdulillah dampaknya sudah kami rasakan karena meningkatkan indeks pertanaman di atas 100 persen," jelas Indah mengatakan.
Indah menyebut tantangannya kini adalah jaringan tersier yang sempat terkendala.
Indah mengharapkan adanyan intervesi pemerintah pusat untuk jaringan tersier tersebut.
Pembahasan Indah pun berlanjut hingga menyuarakan terkait infrastruktur di Seko.
Baca juga: Biaya Ojek di Seko Capai Rp2 Juta, KPU Pilih Pesawat Antar Logistik Pilgub Sulsel
Indah mengaku di Seko sebelumnya sudah ada perencanaan bersama dengan Kementerian Pertanian.
Hal ini terkait pengembangan peternakan sapi perah.
Saat itu, Kementan bersama investor asal Vietnam sudah mengunjungi lokasi.
"Dan itu potensial untuk dikembangkan karena memang padang savana. Tapi masalah infrastruktur memang jadi kendala," kata Indah.
Indah mengaku Kementerian PU sebenarnya sudah melirik untuk perbaikan infrastruktur melalui inpres jalan daerah.
Namun di tengah proses berjalan ada pengalihan anggaran untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ketika Indah membahas hal tersebut sontak mic yang digunakan Indah mati mendadat
"Sebenarnya target dari Kementerian PU sampai ibu kota kecamatan Seko itu selesai tahun kemarin melalui Inpres jalan daerah. Sudah ada izinnya pak Menteri bahkan ditarget selesai tahun lalu sampai di ibu kota tersisa 27 kilo saja sampai ibu kota dan ada 4 jembatan. Waktu itu perencanaan sudah selesai, RAB sudah, ketersediaan lahan juga rampung tapi karena ada kebijakan tahun lalu itu dianggarkan untuk IKN maka ini tertunda. Kami berharap tahun ini.....," mic Indah Putri Indriani mati mendadak.
Baca juga: Bupati Lutra Desak Menteri PUPR Prioritaskan Pembangunan Jalan ke Seko
Zulhas sontak merespon dengan menjelaskan terkait anggaran.
"Baik, Bu. Memang fokus sekarang irigasi jadi kalau infrastruktur yang lain memang agak ditunda. Infrastruktur yang besar2 mungkin akan tertunda, (anggaran) fokus pada swasembada pangan, irigasi dan lain-lain termasuk fokus pada makanan bergizi gratis," kata Zulhas.
Di akhir acara, Zulhas mengakui Indah sangat paham masalah yang ada di daerahnya.
Bahkan ia menilai sosok bupati se-Sulsel sering turun memantau keluhan masyarakatnya.
"Saya senang bahagia lihat bupati se-Sulsel bupatinya sangat paham daerahnya. Artinya bupatinya turun, artinya bupatinya cinta rakyatnya. Bupati disini pilihan terbaik rakyat. Saya lihat bupati Luwu Utara sangat menguasai masalah, mengerti. Saya meyakini Sulsel menjadi andalan Indonesia swasembada pangan," lanjutnya.
Pemerintah memang tengah fokus dalam swasembada pangan.
Buktinya ada pada penghentian impor 4 sektor komoditas.
"Kita tidak impor beras lagi, tindak impor lagi garam, gula dan jagung," kata Zulhas, sapaanya.
Zulhas mengakui Indonesia punya potensi swasembada pangan.
Keempat komoditas tersebut pun bisa diproduksi maksimal dari dalam negeri sendiri.
Namun, dirinya tak menampik butuh kerja ekstra.
Pasalnya keempat komoditas ini menjadi bahan utama masyarakat sehari-hari.
"Ya kita bekerja keras, inilah kita rapat koordinasi agar semangat bupati dan gubernur sama. Kalau kita kerja keras, kami menyakini memang kita tidak perlu lagi impor beberapa produk. Kami meyakini bisa," kata Zulhas.
Zulhas mengaku sampai saat ini dirinya yakin kebutuhan empat komoditas ini bisa dipenuhi sendiri.
Hanya saja, tetap akan ada evaluasi berkala nantinya dari Kemenko Pangan.
Produksi keempat komoditas ini akan dipantau ketat hingga 6 bulan ke depan.(*)
Nasib Apes Kembali Menimpa Uya Kuya dan Eko Patrio usai Dijarah dan Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Daftar 12 Tunjangan Anggota DPR RI Capai Rp50 Juta Per Bulan, Prabowo Minta Hapus |
![]() |
---|
Menko Pangan Zulkifli Hasan Hapus Unggahan IG Lawan Mafia, Apa Ada? |
![]() |
---|
Sosok Putri Zulkifli Hasan DPR RI Janji Kawal Kematian Driver Ojol Ditabrak Taktis Brimob |
![]() |
---|
Profil Zulhas dan Eko Patrio, Foto Wajah Diinjak-injak Demonstran di Depan Gedung DPR RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.