Opini Mubha Kahar Muang
Byzantium
sebuah kota tidak hanya menjadi ruang huni, tetapi juga wilayah personal, terutama bagi warganya, untuk menemukan diri dan kebebasannya.
Yustinianus menjadi Kaisar dari tahun 527-565, dikenal dengan nama Yustinianus yang Agung.
Pada masa kekuasaannya, Yustinianus I berusaha mengembalikan kejayaan kekaisaran dan menaklukkan kembali bagian barat Kekaisaran Romawi dan pemulihan sebagian wilayah Kekaisaran Romawi Barat, termasuk kota Roma.
Selain itu, pada masa kekuasaannya pula hukum Romawi Corpus Juris Civilis ditulis dan masih menjadi dasar bagi hukum masyarakat di negara-negara modern.
Keberhasilan Yustinianus I, selain didukung oleh istrinya Theodora yang walau berasal bukan dari kalangan atas, tetapi memiliki kemampuan yang luar biasa, cakap bahkan dipercaya melakukan tugas diplomatik.
Selain itu sebagai penguasa, Yustinianus dikenal sebagai kaisar yang tidak pernah tidur, semangat kerja tinggi, bersedia menerima nasehat dan mudah didekati.
Yustinianus dikelilingi oleh bawahan-bawahan berbakat, dipilih bukan berdasarkan latar belakang aristokrat, tetapi atas dasar kemampuan.
Istanbul
Penyebutan Istanbul untuk Konstantinopel mulai digunakan sejak penaklukan 1453.
Nama kota ini secara resmi menjadi Instanbul pada 1930.
Sejarah Istanbul sejak itu berada di bawah penguasaan Kesultanan Ottoman atau Kesultanan Utsmaniyah.
Pada awalnya merupakan imperium lintas benua, didirikan oleh suku-suku Turki pada 1299 M di Barat Laut Anatolia.
Penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmet sebagaimana disebutkan, merupakan awal Kesultanan Ottoman.
Mencapai puncak kejayaan pada abad ke-16 dan ke-17 di bawah pemerintahan Sulaeman Agung.
Pada tahun 1478 oleh Sultan Mahmet membangun Istana Topkapi, kompleks istana yang terdiri dari empat lapangan utama dan bangunan-
bangunan kecil di sekitarnya.
Selama kurang lebih 400 tahun istana ini menjadi Istana Sultan Ottoman.
Sekarang difungsikan sebagai museum yang pada salah satu bagian Istana Topkapi, di Paviliun Relikui Suci tersimpan relikui (barang peninggalan orang suci yang dianggap berharga).
Peninggalan Nabi Muhammad SAW, seperti jubah, stempel, pedang dan cetakan tapak kaki.
Juga benda-benda milik para khalifah, Abubakar, Umar, Utsman dan Ali.
Kesultanan Ottoman berakhir ketika Kemal Ataturk mencanangkan gerakan sekularisasi yaitu pemisahan agama dari penyelenggaraan negara dan mendirikan Republik Turki pada tahun 1922.
Langkah Ataturk ini dipandang sebagai awal Istanbul modern sebagaimana yang kita kenal hari ini.
Kota modern yang memiliki sejarah panjang.
Dengan riwayat panjang seperti itu, mengunjungi Istanbul saat ini, kita akan menemukan jejak perjumpaan peradaban Romawi dan peradaban Islam dengan penanda yang mengagumkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.