Kabinet Merah Putih
Deretan 6 Jenderal Polisi Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Teranyar Akhmad Wiyagus
Ada lima purnawirawan jenderal polisi kini menjabat menteri dan wakil menteri dalam susunan Kabinet Merah Putih
TRIBUN-TIMUR.COM- Ada lima purnawirawan jenderal polisi kini menjabat menteri dan wakil menteri dalam susunan Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Selain itu, ada satu jenderal polisi mengisi penasehat khusus.
Teranyar adalah wakil menteri dalam negeri (Wakil Mendagri), Komjen (purn) Akhmad Wiyagus di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/10/2025) lalu.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemilihan anggota kabinet, termasuk dari unsur Polri, didasarkan pada kompetensi dan kesiapan untuk mengabdi kepada negara.
“Ilmu pemimpin itu pilihlah orang-orang terbaik di sekelilingmu, maka tugasmu akan sukses,” ujar Presiden Prabowo di sebuah acara di Semarang (11/12/2024), menekankan kriteria profesionalisme dalam seleksi anggota kabinet.
Baca juga: 3 Jenderal Polisi Dominasi Kemendagri: Menteri, Wamen, hingga Sekjen
Berikut adalah daftar alumni kepolisian yang pernah dan masih bertahan dalam Kabinet Merah Putih:
*Jenderal Pol. (Purn) Budi Gunawan pertama kali diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
Namun, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini diberhentikan dalam reshuffle kabinet pada tanggal 8 September 2025.
Budi Gunawan menjabat sebagai Menko Polkam selama kurang lebih 10 bulan 18 hari, terhitung sejak pelantikannya pada 21 Oktober 2024.
Setelah pemberhentian Budi Gunawan, posisi Menko Polkam sempat diisi oleh pejabat ad interim (sementara), sebelum akhirnya Djamari Chaniago dilantik sebagai Menko Polkam yang baru pada 17 September 2025.
*Jenderal Pol. (Purn) Muhammad Tito Karnavian kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Mantan Kapolri ini sudah dua periode dengan presiden berbeda sebagai Mendagri.
Muhammad Tito Karnavian yang lahir di Palembang, memiliki darah campuran Jawa dan Sumatera. Ayah Tito bernama Drs. Achmad Saleh terlahir dari Bapaknya bernama Saleh Mualim arek Surabaya, yang pernah tinggal di Jalan Wonorejo.
Semasa muda Kakek Tito pernah nyantri di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang Jawa Timur dan menjadi murid pendiri NU Hadratusyech KH Hasyim Asy'ari.
Keluarga besar dari garis Ayah Tito yang di Surabaya kini banyak tinggal dan menetap di Kota Malang Jawa Timur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.