Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Libur Sekolah Ramadhan

Pemerintah Sepakati Libur Sekolah Ramadan, Respon Kepsek SMPN 1 Makassar

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) telah membahas libur Ramadan bersama lintas kementerian. 

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
kompas.id
Ilustrasi Siswa SMP. 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR -Pemerintah pusat telah menyepakati kebijakan terkait libur sekolah Ramadan 2025 bagi.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) telah membahas libur Ramadan bersama lintas kementerian. 

Kebijakan tersebut sisa diumumkan melalalui surat edaran tiga menteri, yakni Mendikdasmen, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri. 

Ada tiga skema yang dibahas dalam kebijakan libur Ramadan tahun ini. 

Skema pertama, sekolah libur secara penuh selama ramadan, kegiatan diisi dengan kegiatan keagamaan. 

Skema kedua, sekolah diliburkan selama beberapa hari dan masuk kembali hingga menjelang idulfitri. 

Skema ketiga, tidak meliburkan sekolah selama Ramadan

Menanggapi hal tersebut, Kepala SMP Negeri 1 Makassar, Suaib Ramli menyampaikan, selama ini sekolah menerapkan skema yang kedua. 

Dimana peserta didik diliburkan sepekan menjelang 1 Ramadan, dan masuk kembali dua pekan selama Ramadan

"Itu yang kita terapkan selama ini,  libur dulu sebelum puasa, dan masuk lagi 2 minggu pada saat puasa, nanti menjelang lebaran libur lagi," ucap Suaib Ramli kepada Tribun Timur, Kamis (16/1/2025). 

Dengan skema tersebut, aktivitas anak di sekolah didominasi kegiatan keagamaan. 

Porsi untuk mata pelajaran umum kata Suaib dikurangi. 

Aktivitas di sekolah juga dikurangi waktunya, setelah salat duhur anak-anak sudah bisa kembali ke rumah masing-masing. 

"Pada bulan puasa kegiatan keagamaan diperbanyak supaya anak-anak fokus beribadah," jelas Suaib. 

Suaib mengatakan, sekolah sudah menyiapkan kegiatan amaliah Ramadan yang akan dilakukan selama puasa. 

Masing-masing siswa juga akan dibekali buku untuk mengontrol kegiatan keagamaan yang mereka lakukan. 

"Itu menjadi buku kontrol, karena kegiatan di sekokah hanya 2 pekan di waktu Ramadan maka setiap siswa diberikan buku amaliah Ramadan. Itu akan menjadi penilaian nantinya," jelasnya. 

Hanya saja, jika pemerintah pusat membuat kebijakan baru pada tahun ini maka pihaknya juga akan siap menyesuaikan. 

"Kalau pemerintah mau coba tidak apa-apa kita evaluasi, nanti kita lihat yang mana efektif karena kita belum pernah coba libur full maupun sekolah full di bulan ramadan," tutupnya. (*) 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved